benny mokalu

Denpasar (Metrobali.com) –

Kepolisian Daerah (Polda) Bali mengaku kesulitan menangkap dua pelaku pembunuh warga negara asing asal Australia yang memiliki paspor ganda yaitu Robert Kelvin Ellis.

Pasalnya, dari peristiwa terbunuhnya pengusaha kaya itu pada Oktober 2014 silam hingga bulan Januari Januari 2015, dua pelaku dari pelaku yang diduga berjumlah 8 orang ini belum terungkap.

Dikonfirmasi kepada Kapolda Bali, Irjen A.J Benny Mokalu menjelaskan jika pihaknya merasa kesulitan dalam memburu dua orang pelaku yang diduga tengah bersembunyi di pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Belum ketemu mb,  kendalanya apa? Kalau saya sampaikan di forum tidak boleh lah, tapi kemungkinan besar karena adanya alat sehingga mereka tau kalau kita buru,” ungkap mantan Kapolda provinsi Bengkulu ini, di Denpasar, Selasa (13/1).

Ditanya lebih jauh alat apa yang dimaksud sehingga membuat aparat kesulitan, Mokalu enggan menjelaskan lebih jauh. Diduga, alat ini dimiliki oleh para pelaku yang kesemuanya berasal pulau Sumba ini, sehingga mereka tau jika tengah dilacak.

“Alatnya apa, ya intinya mereka tau posisi kita, mereka ini kan asal Sumba, kemungkinan bisa di Sumba Timur, Sumba Barat, kita tidak tahu” elak Mokalu.

Pihak kepolisian khususnya Polda Bali tetap mentargetkan para pelaku tersebut untuk ditangkap.

“Saat ini kan sudah ada 6 orang kalau tidak salah yang kami tangkap, tinggal 2 berarti prosesnya sudah re-run kan, tetap jadi target kami,” imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang WNA asal Australia yaitu Robert Kelvin Ellis tewas karena dibunuh oleh 8 orang suruhan istrinya sendiri yang bernama Julaikah Noor Ellis di kawasan Petang, Badung pada bulan Oktober 2014 lalu.k

Ellis dihabisi nyawanya di rumahnya sendiri di sebuah villa di kawasan Sanur, Denpasar Selatan. Istri korban Julaikah tega menghabisi nyawa suaminya itu lantaran bermotifkan harta kekayaan.SIA-MB