Lakukan Program Green Radio dengan Menanam Pohon  di Tanah Lot

pohon-2

Tabanan (Metrobali.com)-

Sebanyak 60 perwakilan negara peserta  Asia Pasific Union General Assembly yang mengadakan konferensi di Hotel Westin Nusa Dua, menyempatkan diri bertandang ke Kabupaten Tabanan. Selain menikmati pemandangan alam, para peserta juga melakukan penanaman pohon di areal  Obyek Wisata Tanah Lot. Kegiatan ini serangkaian dengan program yang mereka canangkan yakni,  Green Radio dimana para peserta nantinya akan menggaungkan program penghijauan lingkungan yang akan diterapkan di Negara masing-masing. Para peserta diterima langsung oleh Staf ahli Bupati Tabanan Bidang Kemasyarakatan dan SDM Nyoman Sumartana, Minggu ( 23/10 ) pagi di DTW Tanah Lot. Turut mendampingi Anggota Dewan Pengamat Ekonomi I Gusti Ngurah Sanjaya dan Manajer Operasional DTW Tanah Lot Toya Adnyana.
Ketua panitia Aryadi Putra mengatakan, Asia Pasific Broadcasting Union General Assembly Bertandang ke Tabanan yang ke 53 tahun ini dipusatkan di Bali. Konferensi diikuti 60 negara dan 200 organisasi dari seluruh dunia yang akan melakukan beberapa kegiatan, salah satunya penanaman 500 pohon di area Tanah Lot. “ Kami ikut berpartisipasi dalam program penghijauan lingkungan di Kabupaten Tabanan dengan menanam 500 pohon yang kami sebut dengan green radio. Sebelumnya kami juga telah melepas Tukik di area Hotel Westin,” ujarnya.
Menurutnya, dalam program green radio akan dibahas isu-isu tentang lingkungan sekaligus memberikan pemahaman kepada masyarakat dunia, khususnya masyarakat Indonesia untuk melakukan bukti nyata peduli lingkungan untuk menghindari terjadnya pemanasan global yang saat ini sudah dirasakan dampaknya oleh masyarakat, khususnya masyarakat di negara berkembang. “ Perubahan iklim yang kita alami saat ini memicu terjadinya pemanasan global. Kami ingin menyerukan kepada masyarakat dunia, khusunya Indonesia untuk tetap menjaga lingkungan, salah satunya dengan melakukan penanaman pohon,” imbuhnya.
 Direktur Utama LPP RRI Bapak Muhammad Rohanudin  mengatakan, para peserta konferensi merasa ssangat takjub melihat keindahan alam yang dimiliki Kabupaten Tabanan khususnya DTW Tanah Lot. Hal ini mampu menjadi magnet bagi wisatawan untuk berkunjung ke Tabanan. “ Kami sangat takjub melihat keindahan alam di Tabanan. Jaga asset yang dimiliki agar tetap lestari untuk warisan anak cucu di kemudian hari,” ujarnya.
Dirinya berharap, Radio Republik Indonesia ( RRI ) selalu ada di hati masyarakat dengan segala bentuk programnya. “ Kami ingin menggaungkan isu tentang lingkungan melalui media radio. Mudah-mudahan RRI selalu ada di hati masyarakat, agar pesan yang kami sampaikan bisa langsung diterima oleh masyarakat,” imbuhnya.
Sementara Nyoman Sumartana dalam sambutannya mengatakan, program yang dibahas dalam konferensi yakni salah satunya tentang radio pasar sangat tepat diterapkan di DTW Tanah Lot. Karena dalam program ini akan dibahas tentang pasar dan produk yang dijual. “ Program radio pasar sangat tepat diterapkan di  Tanah Lot. Karena disini terdapat banyak art shop yang menjual kerajinan lokal yang dijual kepada wisatawan yang berkunjung ke Tabanan,” ujarnya.
Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada para peserta konferensi karena sudah menyempatkan diri berkunjung ke Tabanan. Menurutnya, DTW Tanah Lot merupakan icon pariwisata bag Kabupaten Tabanan, meskipun Tabanan juga memiliki obyek wisata yang tidak kalah menarik seperti Ulundanu Beratan dan Jatiluwih. “ Suatu apresiasi bagi kami di Tabanan karena menjadi target kunjungan bagi peserta konferensi. Mudah-mudahan melalui acara ini, kami masyarakat Tabanan akan lebih peduli lagi dengan lingkungan untuk warisan anak cucu di kemudian hari,” ungkapnya.
Menurutnya, dalam menjaga alam, masyarakat Bali tidak bisa lepas dari Konsep Tri Hita Karana, yakni menjaga hubungan yang harmonis dengan pencipta, lingkungan/alam dan hubungan dengan sesame yakni manusia. “Sebagai daerah yang dijuluki lumbung beras sekaligus lumbung pangannya Bali, kami harus senantiasa menjaga alam dan lingkungan berlandaskan konsep Tri Hita Karana,” imbuhnya.
Setelah melakukan penanaman pohon, acara dilanjutkan dengan tukar cinderamata. EB-MB