peringatan hari ibuDenpasar (Metrobali.com)-

Menyambut hari ibu tahun 2015 yang jatuh pada tanggal 22 Desember, Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, mengingatkan para wanita khususnya wanita Bali untuk lebih meningkatkan perannya dalam keluarga, terutama dalam membentuk karakter anak sebagai penerus bangsa. Hal itu diungkapkan dalam acara peringatan Hari Ibu ke 87, di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar, Rabu (16/12). Dia tidak menampik peranan keseharian wanita Bali yang sudah signifikan, dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama. Akan tetapi, ditambahkannya, dengan perkembangan teknologi sekarang selain memudahkan juga memberikan efek negatif terhadap mental anak-anak kita. “Disini saya minta peran Ibu di rumah lebih ditingkatkan. Jauhkan anak-anak kita dari pengaruh destruktif dari luar, bersama anda saya titip anak-anak Bali, tolong jaga mereka,” tegasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana S. Yembise dalam sambutan yang dibacakan oleh Pastika, bahwa Ibu atau wanita mempunyai peranan yang sangat signifikan untuk bangsa hingga terbentuk negara Indonesia. Hal itu menurutnya bisa dilihat dari terselenggaranya Kongres Perempuan Pertama tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta. Kongres tersebut merupakan perwujudan tekad perempuan mendorong pembentukan Indonesia Merdeka, dan sebagai cikal bakal peringatan hari Ibu setiap tahunnya. Yohana juga menambahkan Hakikat Peringatan Hari Ibu sendiri untuk mengingatkan masyarakat akan peranan dan perjuangan perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah lahirnya republik ini. Dia juga mengharapkan peringatan Hari Ibu bisa mendorong para pemangku kepentingan dalam mendorong peranan dan eksistensi perempuan dalam pembangunan. Ditambahkannya bahwa perempuan juga bisa menjadi motor penggerak dan motor perubahan (agent of change). Menteri Yohana juga mengingatkan para perempuan masa kini adalah mereka yang sadar dan memahami hak dan kewajiban yang sama dengan laki-laki, dan perempuan dan laki-laki adalah tim dalam keluarga terutama tim dalam membentuk karakter anak sebagai penerus bangsa. Menutup sambutan, Menteri Yohana juga menyinggung tentang perlindungan Ibu dan Anak dari kekerasan rumah tangga yang marak terjadi. “Ibu dan Anak yang menempati jumlah populasi terbesar di Indonesia yaitu sekitar 80%, harus mendapatkan perlindungan hukum yang kuat dari kekerasan rumah tangga,” tandasnya.

Sementara itu ketua panitia, Peringatan Hari Ibu 87, Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali, Ni Luh Putu Praharsini, SH menyampaikan bahwa tujuan peringatan ini adalah untuk meningkatkan peranan perempuan Indonesia dalam aspek kehidupan keluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam peringatan hari Ibu tahun ini juga telah dirangkaikan dengan berbagai kegiatan seperti: Lomba Pelaksana Terbaik Kesatuan Gerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga di sembilan Kabupaten/Kota dan Lomba terkait Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat, Kategori Kota dan Kabupaten oleh Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Lomba Kader Posyandu Tumbuh Aktif dan Tanggap, serta lomba Psoyandu Tumbuh Aktif dan Tanggap Provinsi Bali, Lomba Penganggulangan Kanker Terpadu Paripurna Tingkat SD, SMP dan SMA serta melaksanakan Family Gathering oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tanggal 18 Desember 2015 di ruang rapat BP3A. Praharsini menambahkan seusai acara akan diadakan seminar bertemakan “Kesetaraan Perempuan Dan Laki-Laki Dalam Mewujudkan Lingkungan Yang Kondusif Untuk Perlindungan Perempuan dan Anak”.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ny. Ayu Pastika, Pangdam IX Udayana yang diwakili oleh Kasdam, Brigjen TNI Hadi Kusnan, Forum Kerukunan Umat Beragama, Organisasi Wanita, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten/Kota, serta jajaran pimpinan SKPD Pemerintah Provinsi Bali. Acara dimeriahkan dengan pembagian hadiah untuk pemenang lomba, pembacaan puisi oleh penyair Abu Bakar dan penampilan lawak dari Canging Mas. AD-MB