ibu dan anak

Jakarta (Metrobali.com)-

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemPPPA) akan fokus menyentuh kelompok masyarakat kurang mampu dan rentan khususnya perempuan kepala keluarga, janda, lansia perempuan, dan penyandang disabilitas pada Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-86.

“Ini bisa dibilang bagian revolusi mentalnya, kita di suruh (Presiden) ke desa-desa ketemu ibu-ibu. Hari Ibu yang biasanya kita ke Istana Negara, sekarang ada perubahan yang membuat kami terkejut, kami diminta langsung ke lapangan agar ibu-ibu benar-benar merasakan manfaatnya,” kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (MenPPPA) Yohanna Yembise dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (8/12).

KemPPPA, menurut dia, memang mengusung tema Kesetaraan Perempuan dan Laki-Laki Dalam Wewujudkan Pembangunan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan Menuju Indonesia Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian pada PHI 2014. Tema ini untuk menggarisbawahi pentingnya kemitraan antara perempuan dan laki-laki di segala bidang pembangunan, baik di pedesaan maupun perkotaan.

Untuk menunjukkan kepedulian kepada kelompok perempuan rentan, ia mengatakan pada Peringatan Hari Ibu nanti akan dilakukan kegiatan bhakti sosial.

“Saya rasa ini betul dilakukan, tahun depan akan kita buat begini lagi. Bukan cuma Kementerian ini saja sebenarnya yang terkejut dengan perubahan ini, Kementerian lain pun sama, kegiatan dilakukan diluar Jakarta,” ujar dia.

Peringatan Hari Ibu ke-86 yang didukung lima organisasi perempuan diantaranya Kowani, TP PKK, Bhayangkari, Dharma Pertiwi, Dharma Wanita Persatuan. Selain itu juga didukung Kementerian/Lembaga, dunia usaha serta elemen masyarakat pemerhati isu perempuan.

Sehubungan dengan Peringatan Hari Ibu tersebut, ia mengatakan sejumlah rangkaian acara mulai dari 10–22 Desember 2014 akan digelar. Mulai dari Kathumbiri Expo yang merupakan pameran hasil pemberdayaan perempuan dari seluruh Indonesia hingga seminar yang menghadirkan berbagai narasumber, termasuk menteri di Jakarta Convention Center (JCC).

Selain itu dilakukan pemberian penghargaan khusus bagi pengelola program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) yang diantaranya penghargaan Parahita Eka Praya, rumah sakit ibu sayang bayi, kecamatan sayang ibu, pengelola terbaik program terpadu peningkatan peranan wanita menuju keluarga sehat dan sejahtera, dan ketiga perusahaan pembina terbaik tenaga kerja perempuan tingkat provinsi, pengelola program bina keluarga balita tingkat provinsi, dan kelompok terbaik bina keluarga balita tingkat provinsi.

Untuk menunjukkan kepedulian dan keseriusan dalam menciptakan kesetaraan perempuan dan laki-laki di segala bidang pembangunan maka beberapa topik terutama orientasi ekonomi akan dibahas dalam seminar, selain juga terkait kekerasan terhadap perempuan, dan perlindungan terhadap anak. Beberapa menteri jadi nara sumber termasuk para Menteri laki-laki. AN-MB