Kepala Biro Humas Pemprov Bali Anak Agung Ngurah Oka Sutha Diana

Balinetizen.com,  Denpasar
Desas desus keluarnya izin penetapan lokasi bandar udara Bali Utara di Desa Kubutambahan, Buleleng terus menyeruak di lingkungan Pemprov Bali. Hal ini terkait dengan pernyataan Bupati Buleleng Agus Suradnyana sepulang dia dari rapat di Kemenhub Jakarta, 7 November 2019 lalu.
Dalam pernyataannya seperti dilansir sejumlah media massa cetak dan online Agus Suradnyana menyatakan, penlok bandara Bali utara dikeluarkan pekan depan. Menurut Agus penlok bandara Bali Utara dipastikan dikeluarkan pekan depan itu, adalah salah satu hasil keputusan dari rapat koordinasi di Kemenhub tersebut. Agus Suradnyana juga dengan pedenya menyebutkan bandara dipastikan dibangun di darat yang diprakarsai konsorsium.
Terkait gosip tersebut, Metrobali Online berusaha menghubungi sejumlah pihak di lingkungan Pemprov Bali. Seorang pejabat penting di lingkungan Pemprov Bali yang enggan disebutkan namanya mengatakan, memang benar kabar burung itu muncul. Namanya Penlok bandara Bali Utara yang keluar itu justru yang di laut. Pasalnya menurut pejabat yang mewanti wanti namanya jangan ditulis di media, memberi alasan persyaratan pendirian bandara itu yang sudah lengkap yang di laut, yang digagas PT Bibu Panji Sakti. Kata pejabat ini, Bibu sudah mengantongi izin rekomendasi untuk penlok bandara dari bupati Buleleng dan Gubernur Bali.
Malahan Gubernur Bali waktu itu Drs Mangku Pastika sudah mengirim surat ke Presiden Jokowi, melalui Mensesneg Pratikno yang meminta agar Menhub Budi Karya Semadi segera menerbitkan penlok.
“Jadi kalau Penlok bandara Bali Utara yang di laut ke luar saya sih sudah dengar cuma masalah ini masih belum jelas sumbernya. Mungkin Dinas Perhubungan Provinsi Bali yang lebih tahu,” jelas sumber ini.
Menurut sumber ini yang juga tahu persis pertemuan di Kemenhub tanggal 7 November 2019 menilai rapat di Kemenhub itu sama sekali tidak membahas masalah penlok. Yang dibahas adalah masalah kelengkapan administrasi pemrakarsa bandara di darat. Tapi saya juga heran kok yang muncul pemrakarsa bandara di darat yang di Kubutambahan itu, Konsersium yang baru dibentuk oleh PT Angkasa Pura, PT PP dan Perusda. Padahal setahu saya yang memprakarsai bandara di darat itu PT Pembari yang dipimpin Ketut Suardana Linggih.
Sedangkan Bandara yang di laut digagas PT Bibu Panji Sakti.
“Saya tahu itu, karena saya yang tangani langsung,” jelas sumber ini yang juga orang kepercayaan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika.
Hal senada juga dilontarkan pejabat penting di Dinas Perhubungan Provinsi Bali urusan Perhubungan Udara saat dihubungi terpisah tadi. Menurut pejabat ini yang juga enggan disebutkan jati dirinya mengatakan, pihak konsersium sampai saat ini belum mengantongi rekomendasi penlok dari bupati Buleleng dan Gubernur Bali. Dikatakan juga pihak Sekab Buleleng sendiri tidak mau membubuhkan tanda tangan pengajuan surat rekomendasi yang ditawarkan pihak konsorsium dengan alasan bupati Buleleng sendiri sudah mengeluarkan surat rekomendasi penlok bandara itu.
“Saya cuma dengar Sekab Buleleng tidak mau tanda tangan surat itu. Disebut sebut surat itu rekomendasi penlok yang diminta konsorsium. Untuk jelasnya bisa dicek ke pemkab Buleleng, ‘ kata mengingatkan.
Ketika ditanya soal desas desus penlok bandara sudah keluar seperti yang beredar selama ini. Dengan tegas sumber ini menyebutkan, untuk penlok di darat kecil kemungkinannya, kalau yang di laut bisa jadi.
Masalahnya pihak konsersium yang belum sebulan dibentuk kok sudah mengklaim diri sebagai pemrakarsa bandara di darat. Padahal pemrakarsanya kan PT Pembari sejak tahun 2009. Jadi ini saja sudah masalah belum lahannya yang tidak mungkin bisa diselesaikan dalam dua tahun ini. Lahan itu kan sudah bukan milik desa adat Kubutambahan, tapi milik pihak lain selama 90 tahun. Lagi pula pihak ketiga itu sudah menggadaikan lahan milik due pura desa adat Kubutambahan itu ke pihak bank di Singapura. Jadi sudah sangat menjlimet.
Sementara itu Kepala Biro Humas Pemprov Bali Anak Agung Ngurah Oka Sutha Diana saat dihubungi Metrobali Online kemarin siang, dengan tegas menyatakan, sampai hari ini belum ada penlok Bandara Buleleng yang keluar. Dia juga tidak tahu darimana sumber berita tersebut. Saat disebutkan sumbernya dari Bupati Buleleng. Sutha Diana menegaskan, kami belum tahu persis berita tersebut. Yang jelas penlok bandara sampai  detik ini belum keluar.
Pewarta : KS Wendra
Editor      : N. Sutiawan