Foto: Anggota DPRD Provinsi Bali dari PSI Grace Anastasia Surya Widjaja menggelar reses bersama generasi muda komunitas modeling dan teater didampingi pengurus DPD PSI Kota Denpasar.

Denpasar (Metrobali.com)-

Grace Anastasia Surya Widjaja, Anggota DPRD Provinsi Bali dari PSI (Partai Solidaritas Indonesia) melaksanakan program reses dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat di dapil pemilihan kota Denpasar.

Dalam beberapa reses yang digelar tanggal 3-11 Februari 2020 tersebut, Grace Anastasia didampingi oleh pengurus DPW PSI Bali dan DPD PSI Denpasar.

Ketua DPD PSI Denpasar Gede Eka Wijaya Patriana menyebutkan proses pendampingan ini ingin memastikan bahwa anggota legislatif dari PSI memang benar-benar bekerja sesuai dengan tugasnya.

Salah satu agenda reses yang menarik bagi pengurus PSI adalah ketika Grace Anastasia menyerap aspirasi dari anak-anak muda yang tergabung dalam Teater Sadewa dan Luh Muani Academy.

Eka Wijaya Patriana menyebutkan anak-anak muda yang memiliki passion modeling dan teater ini ternyata memiliki ide, gagasan dan masukan yang sangat kritis. Tidak hanya membicarakan permasalahan di sekolah atau kampusnya, bahkan beberapa anak sempat mengkritisi mengenai kebijakan pemerintah secara umum.

“Saya kagum terhadap anak-nak muda ini. Umurnya sekitar 20-25 tahun bahkan beberapa ada yang baru beranjak 20 tahun tapi cara berbicaranya sangat baik, masukannya sangat positif dan kritis,” ungkap Eka.

PSI sebagai partai milenial yang ingin konsisten untuk mewadahi kepentingan kaum milenial memandang bahwa mengadakan reses bersama anak muda ini merupakan salah satu cara yang tepat dalam penyerapan aspirasi serta memberikan edukasi mengenai kebijakan pemerintah.

Selama ini Eka melihat bahwa agenda reses dari anggota DPRD dominan menyasar kepada Banjar atau Desa yang pertemuannya dihadiri oleh orang-orang tua. Sehingga kurangnya wadah bagi generasi muda untuk menyalurkan pemikirannya.

“Mungkin sebagian DPRD ketika melakukannya reses menyasar bapak-bapak atau ibu-ibu di banjar, jarang yang menyasar kelompok atau komunitas pemuda. Padahal masih banyak komunitas anak muda terutama di bidang kesenian, teter, sastra musik, dan lainnya yang mungkin belum tersalurkan kritik, ide dan gagasannya,” tandas Eka.

Eka dan pengurus PSI Denpasar lainnya siap untuk melibatkan anak muda untuk berkontribusi langsung dalam proses demokrasi. Ini merupakan langkah agar generasi muda tidak antipati terhadap politik, serta dapat meregenerasi dan memberikan angin segar dalam pembangunan Bali dan Denpasar khususnya.

Bangga dengan Generasi Muda Denpasar

Sementara itu, Grace Anastasia menyebutkan kedepan pihaknya akan lebih banyak menggelar reses dengan melibatkan generasi muda. Menurutnya generasi muda adalah generasi penerus bangsa yang pendapatnya juga wajib didengar dalam memberikan masukan dalam perumusan pembangunan di Bali.

Dalam hasil reses tersebut Anggota Komisi II DPRD Bali ini mengaku banyak mendapatkan masukan mengenai pendidikan dini. “Generasi muda yang berkualitas berawal dari pendidikan didalam lingkungan keluarga. Pentingnya perhatian orang tua terhadap anak untuk selalu mendampingi dalam perkembangan anak-anak mereka,” tutur Grace Anastasia.

Dalam pertemuan Grace Anastasia merasa bangga terhadap generasi muda ini. Dalam kesempatan tersebut dirinya juga memberikan penekanan agar anak muda ini senantiasa mengasah diri untuk melanjutkan cita-cita dan perjuangan bangsa.

“Jadilah generasi muda yang berkualitas, memiliki tata krama, dan sopan santun karena masa depan Indonesia ada di pundak generasi muda,” imbuhnya. (dan)