Singaraja (Metrobali.com)-
Berita naik nya harga Bahan Bakar Minyak (BBM), membuat warga kalang kabut. Di Buleleng misalnya, banyak warga yang membeli bahan bakar minyak jenis bensin dengan menggunakan jerigen di SPBU.  Sementara petugas kepolisian dan TNI membiarkan pembelian dengan menggunakan jerigen tersebut.
Sebagian besar SPBU di Buleleng mengalami antrean panjang. Baik yang mengisi BBM dengan berkendaraan maupun dengan menggunakan jerigen dengan segala jenis.  Di jalan Ahmad Yani Singaraja, antrean membludak sampai ke jalan raya, di Pengastulan Seririt Buleleng dan Tangguwisia Seririt  malah petugas SPBU melayani pembelian dengan menggunakan jerigen dengan berbagai jenis. Ada yang berukuran 5 liter sampai berukuran 25 liter.
Aparat kepolisian dan TNI hanya diam dan menyaksikan pengisian tersebut.  Bahkan pengawas SPBU setempat, menantang wartawan akan menuntut secara hukum jika pengisian dengan menggunakan jerigen tersebut di beritakan. Sebab, pihak nya sudah mendapat ijin dari Kapolsek Seririt. “Kalau sampai muncul di berita, akan saya bawa ke Polsek. Saya sudah mendapat ijin dari Kapolsek Seririt melalui rapat beberapa hari lalu,” ujar salah seorang yang mengaku sebagai pengawas SPBU tersebut.
Sedangkan warga yang membeli dengan menggunakan jerigen malam tadi mengatakan, kalau bensin yang dibelinya untuk digunakan mesin penyemprot pohon anggur. Sebab, kalau besok (Sabtu 22/6) harganya naik. “Mau di pakai mesin penyemprot pohon anggur pak. Sebab, kalau beli besok, kan harganya naik. Jadi sekarang saya beli,” ujar Made asal Kalianget Seririt Buleleng.
Sampai menjelang pukul 00.00 wita Sabtu (22/6) masih banyak warga yang mengisi bahan bakar jenis bensin dengan menggunakan jerigen. Pemandangan tersebut dikeluhkan oleh warga yang  mengsisi dengan menggunakan sepeda motor. “Kenapa polisi diam saja banyak warga yang mengisi dengan menggunakan jerigen,” ujar Nyoman Suweca pengendara sepeda motor asal Pengulon Kecamatan Grograk. EMHA-MB