audensi Gub dengan PT Kreasi Bhumi Nusantara

Denpasar (Metrobali.com)-

Dalam rangka meningkatkan peran museum sebagai tempat penyimpanan peninggalan masa lampau dan sebagai sarana dalam pengenalan sejarah, maka trobosan pengembangan museum 3D (Tiga Dimensi) dirasa sangat tepat guna menjaga eksistensi museum di Bali. Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika, saat menerima audensi sekaligus menyaksikan presentasi proposal dari PT. Kerasi Bhumi Nusantara di Ruang Rapat Gubernur Bali-Denpasar, (27/04).

Lebih lanjut Pastika,  yang didampingi Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Bali, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Assisten Administrasi Umum, Kepala Biro Humas Seta Provinsi Bali, Kepala UPT. Monumen Perjuangan Rakyat Bal, menyampaikan bahwa gagasan museum 3D dengan menggunakan media lukisan ini akan ditempatkan di Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Renon. Hal ini sangat tepat untuk mengundang perhatian masyarakat baik lokal maupun asing dalam memperkenalkan sejarah yang ada di Bali. Selain itu, menurutnya teknologi 3D ini akan sangat menarik, bagi anak-anak yang ingin berfoto, dimana seolah-olah dirinya ada dalam moment lukisan  tersebut. “Jadi pengunjung bisa bermain dan belajar, sehingga suasana museum tidak membosankan”, ujar orang nomor satu di Bali tersebut.  Oleh karenanya, ia menyampaikan kepada SKPD terkait untuk menjajaki kerjasama tersebut, terkait dengan keberlanjutan dari persentasi itu.

Sementara itu Commisioner PT. Kreasi Bhumi Nusantara Rudy Ghozali, menyampaikan bahwa museum dengan konsep 3D menggunakan media lukisan ini, sudah banyak diaplikasikan pada negara-negara lain seperti Korea, Malaysia, Hongkong dan lainnya. Sedangkan di Indonesia belum ada museum yang mengaplikasikan konsep 3D ini. Oleh karena itu, pihaknya memilih Bali untuk penawaran pertama karena Bali memiliki budaya yang khas, serta kunjungan pariwisata dunia cenderung lebih memilih Bali untuk berlibur. Dalam konsep 3Dnya, pihaknya akan menampilkan lukisan 3D dengan  menampilkan gambaran sejarah Bali dimasa lampau, serta icon-icon Bali yang unik.

Selain itu, mereka juga akan membuat konsep Historical 3D, dengan membuat diorama ataupun lukisan yang menampilkan tokoh-tokoh sejarah yang seolah-olah tampak nyata. Oleh karena itu pihaknya akan melakukan kerjasama dengan para pelukis yang ada di Bali, untuk menampilkan karya-karya 3D nya disana. Karya-karya pelukis tersebut juga dapat dijual langsung di tempat sehingga memberikan pendapatan, baik bagi peemrintah, maupun kepada para pelukis di Bali.  Terakhir ia berharap penjajakan kerjasama ini dapat berjalaan lancar sehingga diperoleh hasil yang positif. AD-MB