Foto: Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali Made Rentin bersama Managing Director Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita.

Badung (Metrobali.com)-

Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2019 (#SIAPUNTUKSELAMAT) pada 26 April 2019 ini di Bali terasa sangat istimewa. Sebab di hari yang bersamaan ini, Pemprov Bali secara resmi mencanangkan Hari Simulasi Bencana Provinsi Bali yang jatuh setiap tanggal 26 April tiap bulannya.

“Provinsi Bali canangkan Hari Simulasi Bencana Provinsi Bali setiap tanggal 26 tiap bulannya. Dengan ini, Bali adalah provinsi pertama dan satu-satunya  yang mencanangkan Hari Simulasi Bencana,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Provinsi Bali Made Rentin.

Hal itu diungkapkan Made Rentin di sela-sela acara “Gladi Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi & Tsunami The Nusa Dua” dalam rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2019 (#SIAPUNTUKSELAMAT) yang berlangsung Jumat (26/4/2019) dimulai dari Command Center The Nusa Dua berlanjut di masing-masing hotel di kawasan The Nusa Dua.

Made Rentin mengungkapkan Hari Simulasi Bencana Provinsi Bali  ini  sejalan dengan visi Gubernur Bali yakni Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Hal ini juga penting bagi Bali sebagai kawasan pariwisata internasional agar dapat membangun kesiapsiagaan bencana sejak dini dan ada peran aktif semua pihak.

Dalam setahun awalnya simulasi kesiapsiagaan digelar dua kali. Namun Bali berpikir strategis sebab terganggunya pariwisata bisa  karena bencana. Maka dicanangkanlah Hari Simulasi Bencana Provinsi Bali yang digelar tiap tanggal 26 April tiap bulannya.

Ini sebagai bentuk gerakan untuk membangun kesadaran, kapasitas dan kapabilitas kesiapsiagaan terhadap bencana agar seluruh komponen masyarakat paham dan tahu apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana untuk bersama-sama meminimalkan dampak yang terjadi.

“Lewat Hari Simulasi Bencana Provinsi Bali,maka Bali bisa tunjukkan pada dunia internasional Bali siap selamat dan siap hadapi segala bentuk ancaman bencana,” tegas Made Rentin.

Bulan pertama Hari Simulasi Bencana Provinsi Bali akan dimulai pada 26 Mei 2019 mendatang. Untuk itu pihak BPBD Bali juga akan gencar mensosialisasikan hal ini kepada segenap stakeholder terkait dan instansi di Bali hingga juga ke desa adat.

Termasuk juga menyiapkan petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis). “Lewat simulasi tiap bulan terbangun kapasitas dan kapabilitas agar semua selamat dari ancaman bencana. Mari berinvestasi kesiapsiagaan pra bencana agar dampak dapat ditekan baik korban maupun dampak ekonomi,” tandas Made Rentin.

Gladi Kesiapsiagaan Bencana di ITDC Nusa Dua Libatkan Ribuan Orang

Sementara itu “Gladi Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi & Tsunami The Nusa Dua” dalam rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2019 (#SIAPUNTUKSELAMAT) ini dimulai dari Command Center The Nusa Dua.

Lalu berlanjut di masing-masing hotel di kawasan The Nusa Dua dengan juga melibatkan pihak BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Provinsi Bali, pihak TNI/Polri, sejumlah instansi di Pemprov Bali dan Kabupaten/Kota serta stakeholder terkait lainnya.

Pihak ITDC diwakili Managing Director Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita dalam sambutannya mengatakan “Gladi Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi & Tsunami The Nusa Dua” sangat penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan semua pihak di ITDC Nusa Dua dalam menghadapi potensi bencana yang ada di kawasan pariwisata ITDC.

Ke depan ITDC Nusa Dua akan memadukan semua SOP (Standar Operasional Prosedur) Penanganan Bencana yang telah dimiliki masing-masing hotel sehingga nanti ada SOP Bersama Penanganan Bencana kawasan The Nusa Dua.

“Kami juga akan membuat pelatihan khusus penanganan keamanan bekerjasama dengan TNI/Polri. Pengamanan khusus ini di luar pengamanan konferensi,” kata Ngurah Ardita.

Dalam Gladi Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi & Tsunami The Nusa Dua” dalam rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2019 ini sebanyak 26 hotel dan juga villa yang ada di kawasan ITDC Nusa Dua terlibat aktif. Dimana total sekitar 1.300 orang terlibat baik pihak manajemen hotel, karyawan hingga juga wisatawan.

“Ini pelatihan skala besar pertama dan pihak hotel sangat antusias. Ini penting agar mereka bisa selamatkan diri karyawan dan bantu keselamatan wisatawan. Kami juga siapkan akses menuju ke titik aman,” ujar Ngurah Ardita. (wid)