Buleleng, (Metrobali.com)-

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Buleleng Drs. Gede Suyasa,M.Pd menegaskan bahwa sesuai dengan Surat Edaran (SE) Menteri Keuangan Nomor S-30/MK/02/2021 terkait realokasi dan refocusing anggaran belanja K/L 2021, maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng merancang draf terkait refocusing anggaran untuk kebutuhan vaksinasi Covid-19.

“Dalam hal ini, pemerintah daerah diharapkan mengalokasikan anggaran dari Dana Alokasi Umum (DAU) sebanyak delapan persen. Alokasi ini nantinya dalam rangka melaksanakan vaksinasi massal dengan jumlah besar. Dan untuk pendanaan beberapa kegiatan, dialihkan untuk pelaksanaan vaksinasi.” terangnya.

“Kita hitung berapa jumlahnya. Supaya bisa memenuhi target vaksinasi,” ujar Suyasa pada, Senin, (15/2/2021).diruang kerjanya.

Lebih lanjut dikatakan setelah vaksinasi tahap pertama, termin kedua yang ditargetkan bulan Februari ini selesai. Lalu akan dilanjutkan ke tahap kedua. Untuk tahap kedua, masih menunggu keputusan dari pusat apakah nantinya ditujukan ke Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI dan Polri, atau ke publik.

‘Yang membutuhkan biaya cukup besar disini yakni vaksinasi untuk publik dengan jumlah ratusan ribu jiwa.” ujarnya.

“Jadi refocusing ini khusus untuk biaya operasional pelaksanaan vaksinasi. Sementara kita masih melakukan kalkulasi angka dulu. Kita harus memastikan poin-poin pembiayaannya dulu ke pusat. Karena sekarang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) harus masuk ke akun Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) dari Kemendagri,” papar Suyasa.

Saat ini, menurut Suyasa, jumlah masyarakat yang akan divaksin masih dihitung. Sehingga jumlah biaya operasional bisa ditetapkan.

“Refocusing anggaran sebanyak delapan persen, merupakan jumlah minimal. Nantinya dilihat sesuai kebutuhan, jika kurang bisa diambilkan dari sumber dana lain. Salah satunya bisa dari Dana Insentif Daerah (DID).” ungkapnya.

“Kalau itu belum cukup, bisa diambilkan lagi dari sumber dana lain. Misalnya dari dana bagi hasil pajak. Semua tergantung kepentingannya. Makanya sekarang berapa target yang dibebankan dari sisi persentase terhadap jumlah penduduk. Kepastian ini yang kita harapkan agar refocusing dan pembagian nanti di rincian bisa kita lakukan dengan baik,” tandas Suyasa. GS