Korban Kekerasan Seksual

Denpasar (Metrobali.com)-

Bejat betul perilaku ES, pembina panti asuhan di kawasan Denpasar Barat. Ia tega mensodomi bocah asuhannya berinisial RA. Bocah berusia 10 tahun itu baru berani melaporkan perilaku bejat pembina tempat tinggalnya setelah keluarganya datang menjenguk.

Bocah asal Sumba, Nusa Tenggara Timur itu menangis sejadi-jadinya begitu pamannya datang menjenguk. Ia tak mau tinggal di panti asuhan tersebut lagi. Setelah didesak alasannya barulah ia mengaku jika sering diminta buka celana untuk disodomi. Parahnya, tindakan itu ia alami sudah berkali-kali.

“Awalnya dia tidak mau menyebut alasannya. Setelah saya desak baru dia cerita. Dia sering diperlakukan begitu (sodomi),” kata paman korban yang tak mau disebutkan namanya di Polresta Denpasar, Selasa 17 Maret 2015.

Dari hasil pemeriksaan polisi, korban yang kasusnya ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Denpasar itu baru sebatas meminta keterangan kepada korban. Korban terpaksa diam karena selalu mendapat ancaman.

Kendati pemeriksaan dan pengambilan visum telah usai, belum ada pemanggilan kepada pelaku. sementara itu, Kasubag Humas Polresta Denpasar, Ajun Komisaris Sugriwo mengaku belum mengetahui laporan tersebut. “Maaf, saya belum sempat menerima laporan dari pihak Reskrim soal kasus itu. Ya, nanti saya coba akan tanyakan,” kata Sugriwo. JAK-MB