Keterangan foto: Peken (Pasar) Ijogading khususnya di lantai II (dua) di Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana hingga kini masih kosong melompong/MB

Jembrana (Metrobali.com) –

Peken (Pasar) Ijogading khususnya di lantai II (dua) di Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana hingga kini masih kosong melompong. Pedagang hanya ramai di lantai satu saja.

Selain lantai dua dengan 42 kios dan 50 los, bangunan los untuk pedagang daging disisi Selatan gedung pasar juga kosong.

Peken Ijogading dibawah Dinas Perindagkop (Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi) Pemkab Jembrana rampung dibangun sekitar tiga tahun lalu melalui program revitalisasi.

Sejak rampung, Dinas Prindagkop sempat dipimpin empat kepala dinas (Kadis), satu diantaranya pelaksana tugas (Plt). Namun hingga kini lantai dua Peken Ijogading dan los daging tetap sepi dari pedagang.

Terkait lantai dua di Peken Ijogading tersebut Kadis Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Perindagkop) Jembrana, Komang Agus Adinata mengaku akan memotivasi para pedagang untuk mengaktifkan kembali los yang ada di lantai dua.

“Kami akan berusaha melakukan berbagai terobosan untuk menghidupkan Peken Ijogading” ujar pejabat yang baru lima bulan menduduki posisi Kadis Perindagkop.

Ia tidak menampik adanya oknum pedagang yang hanya mengambil los, namun tidak memanfaatkannya dengan baik (berjualan).

Sebelumnya Bupati Jembrana I Putu Artha sempat meminta agar kepala dinas bisa bertindak tegas kepada pedagang yang tidak buka dengan mengambil kembali kunci kios yang dipegang para pedagang. Bahkan mengganti dengan kunci baru jika memang tidak ada kuncinya.

Menurut Bupati Artha banyaknya kios dan los yang tidak buka merupakan kesalahan awal saat pembagian.

Kepala dinas juga diminta untuk rutin mensosialisasikan karena pedagang yang mau berjualan di Peken Ijogading tidak dipungut biaya.

“Kalau ada warga yang mau berjualan kasi saja. Tidak dipungut biaya, yang penting ada niat untuk berjualan” jelasnya.

Pewarta: Komang Tole
Editor: Hana Sutiawati