Foto: Panitia Pelaksana Peringatan Bulan Bung Karno DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali dalam keterangan pers Rabu (24/06/2020).

Denpasar (Metrobali.com)-

Di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini ketahanan pangan menjadi isu dan persoalan yang perlu disikapi dengan serius.

Berbagi alternatif pangan sehat pengganti beras yang berbasis kearifan lokal juga perlu mendapat perhatian serius dari dikampanyekan kepada masyarakat sebagai bagian juga meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh terhadap serangan virus Corona atau Covid-19.

Hal ini pulalah yang menjadi dasar pemikiran DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali dengan menggelar sebuah event yang bertajuk, “Pengolahan Bahan Pangan Substitusi Bahan Pokok Berbasis Potensi Lokal Alam Bali Berdasarkan Resep Mustika Rasa Warisan Bung Karno”.

Event yang mengangkat potensi pangan lokal Bali pengganti beras ini akan dilaksanakan pada hari Jumat 26 Juni 2020 secara serentak oleh DPC PDI Perjuangan kabupaten/kota se-Bali.

Kegiatan ini akan dihelat secara virtual dengan melakukan demo masak (virtual live cooking demo) dengan menampilkan 5 menu yang diambil dari buku Mustika Rasa Warisan Bung Karno.

Hal tersebut dipaparkan Ketua Umum Panitia Pelaksana Peringatan Bulan Bung Karno DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, Dewa Made Mahayadnya, dalam keterangan persnya kepada awak media, Rabu (24/6/2020) sore di Sekretariat DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali.

Kegiatan ini dalam rangkaian pelaksanaan Bulan Bung Karno dimana tahun ini diisi dengan berbagai kegiatan yang sejalan dengan prioritas pembangunan Provinsi Bali untuk mewujudkan keharmonisan alam, manusia, dan kebudayaan Bali menuju Bali Era Baru sesuai visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

“Tema utama dari kegiatan Bulan Bung Karno tahun ini adalah Spirit Pancasila Gotong Royong Hadapi Covid-19,” terang Dewa Mahayadnya didampingi Sekretaris Panitia Ni Putu Cynthya Indra Ningsih yang juga Bendahara DPD PDI Perjuangan Bali, Koordinator Daerah Sosialisasi Bahan Pangan DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali I Made Rami Adnyana, kader sekaligus anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Bali Cok Agung, dan Pengurus DPD ICA (Indonesia Chef Association) Bali.

Pria yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Bali ini menerangkan event ini bekerjasama dengan ICA Bali yang terdiri dari satu head chef, dan dua tukang masak pembantu, serta dibantu 5 orang tim dari DPC PDI Perjuangan kabupaten/kota se-Bali.

“Soal tempat ditentukan masing-masing DPC. Demo masak virtual ini dapat disaksikan secara langsung melalui akun Zoom dan live streaming melalui akun youtube,” jelas politisi asal Bulel populer disapa Dewa Jack ini.

Koordinator Daerah Sosialisasi Bahan Pangan, Ramia Adnyana menjelaskan kegiatan demo masak secara virtual ini baru pertama kali dilaksanakan PDI Perjuangan sebagai partai pelopor dalam mensosialisasikan pengolahan bahan pangan pokok pengganti beras sebagai alterrnatif pangan yang gampang didapat di lingkungan sekitar.

Selain beras, bahan pangan pokok itu bisa dari jagung, keladi, singkong, ketela rambat, kacang, sagu juga kentang yang ternyata lebih rendah karbohidrat dalam gula tetapi tetap bisa mengenyangkan dan tentunya lebih sehat

“Kami berharap event ini dapat memberi pengetahuan kepada masyarakat tentang bahan pangan pokok pengganti beras agar dapat bertahan di masa pandemi covid-19,” terang Ramia yang juga General Manager H Sovereign Bali.

Sementara itu Pengurus DPD ICA Bali Hendra Mahena sangat mengapresiasi langkah PDI Perjuangan yang sangat getol mengangkat potensi pangan lokal Bali utamanya pengolahan bahan pangan pengganti beras yang diambil dari buku Mustika Rasa Warisan Bung Karno.

ICA Bali berharap event ini dapat memperkenalkan kuliner lokal Bali ke level nasional bahkan internasional.

“Umbi-umbian biasanya diolah untuk kue dan jajanan. Tapi sekarang dengan bahan yang mudah didapat dan ada di sekitar kita mampu menjadi bahan pangan pengganti beras yang tentunya juga mengandung gizi dan nutrisi yang baik bagi kesehatan,” ucapnya.

Dalam kegiatan ini, PDI Perjuangan berharap dapat mensosialisasikan dan memperkenalkan secara luas kepada masyarakat tata cara pengolahan bahan pangan pokok substitusi berbasis potensi lokal alam Bali berdasarkan resep Mustika Rasa Bung Karno guna mewujudkan ajaran Trisakti Bung Karno yakni berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang budaya. (dan)