Audensi TIM Delegasi Media ke Tiongkok Cina

Denpasar (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made Mangku Pastika menginginkan pasar pariwisata Tiongkok digarap lebih serius mengingat potensinya yang begitu besar. Kata Pastika, sejalan dengan meningkatnya perdapatan perkapita penduduknya, belakangan jumlah wisatawan dari negera tersebut terus bertambah. Potensinya jadi makin besar karena saat ini sejumlah perusahan di negeri tersebut punya kebijakan memberi reward bagi pekerjanya untuk pelesiran ke luar negeri. Hal tersebut disampaikan Gubernur Pastika saat menerima rombongan delegasi jurnalis Bali yang akan bertolak ke Tiongkok, Kamis (21/5).
Pastika yang beberapa waktu lalu sempat melakukan lawatan ke Tiongkok banyak berbagi informasi terkait pesatnya perkembangan negara tersebut. Di sana, tambah Pastika, ekonomi tumbuh sangat pesat dan pabrik pun makin menjamur. Rata-rata, tiap pabrik mempekerjakan ribuan buruh dengan upah mininum lima kali lipat dari Indonesia. Sejalan dengan perkembangan itu, belakangan sejumlah perusahan punya kebijakan membiayai pekerjanya berwisata ke luar negeri. “Saya baca di satu media, tahun ini ada sebuah perusahan yang mengirim 27 ribu buruhnya berwisata ke Thailand dan 11 ribu ke Italia,” bebernya. Pastika meminta penggiat pariwisata Bali jeli melihat peluang dan lebih serius menggarap potensi ini. “Itu baru satu pabrik, sementara di sana ada banyak sekali pabrik yang mempekerjakan ribuan buruh,” imbuhnya. Untuk itu, ke depan, harus diupayakan agar promosi bisa dilakukan langsung ke perusahan-perusahan tersebut. Dalam kesempatan itu, Pastika juga menyinggung pentingnya menyesuaikan strategi promosi dengan karakteristik dan keinginan wisatawan. Menurutnya, selain menawarkan potensi pariwisata yang kita miliki, informasi terkait ada yang disukai dan tak disukai wisatawan juga harus digali sebanyak-banyaknya. “Kita harus tau apa yang mereka suka dan tidak suka,” imbuhnya. Kata Pastika, wisatawan Tiongkok sangat menyukai pantai, spa, pijat dan kuliner. Sebaliknya mereka kurang suka kalau dibawa ke tempat art shop. “Karena mereka benar-benar ingin refreshing setelah menjalani padatnya rutinitas di negaranya,” ujarnya. Selera wisatawan ini hendaknya menjadi perhatian para penggiat pariwisata mengingat pangsa pasar Tiongkok akan terus berkembang.
Pastika berharap, delegasi media yang akan melakukan kunjungan ke Tiongkok dapat menggali lebih banyak lagi informasi terkait minat wisatawan setempat.
Lawatan ini juga diharapkan memberi kontribusi bagi penguatan hubungan Bali dengan Tiongkok. Terlebih, kerjasama memang telah dirintis dan cukup menyita perhatian pemerintah Negeri Tirai Bambu tersebut. “Kita patut berbangga karena menjadi tempat ketiga pembentukan Konjen setelah Medan dan Surabaya,” tambahnya. Bali juga telah menjalin hubungan Sister City dengan dua provinsi di Tiongkok yaitu Hainan dan Yunan.
Sementara itu, I Made Tinggal Karyawan selaku koordinator rombongan menjelaskan, kunjungan akan dilaksanakan mulai 25 Mei hingga 1 Juni mendatang. Selain mengunjungi sejumlah objek terkait dengan kemajuan negara tersebut, rombongan juga dijadwalkan melakukan diskusi dengan pemerintah dan media setempat. AD-MB