Pastika Tinjau E-learning

Gubernur Bali, Made Mangku Pastika/MB

Denpasar (Metrobali.com)-

Komitmen Pemprov Bali dalam menghadirkan sistem pemerintahan yang bersih terus diupayakan. Inovasi terbaru tahun ini adalah penyempurnaan sistem e-planning yang merupakan sumber perencanaan pembangunan di Bali. Sistem ini diharapkan bisa meminimalisir tumpang tindih program pembangunan di Bali. Demikian diutarakan oleh Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Prov Bali, Jumat (8/4).

Dengan sistem transparan seperti ini Pastika berharap bisa meminimalisir penyalahgunaan program dan anggaran. “Sistem ini kan transparan, harusnya ga bisa macam-macam dan tidak ada celah untuk main-main,” tegasnya. Dia juga menambahkan melalui program ini harusnya sudah tersaring program mana yang bermanfaat untuk khalayak umum. “Jadi saya minta kepala Bappeda tegas memotong anggaran yang masih tidak jelas arahnya kemana, alokasikan ke program yang jauh lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas,” imbuhnya.

Dia juga menambahkan, melalui sistem perencanaan elektronik ini, bisa memperjelas tugas pokok dan fungsi masing-masing PNS. Apalagi masyarakat luas juga bisa ikut mengawasi arah pembangunan Bali, di sinilah diperlukan peranan masyarakat untuk mensukseskan pembangunan Bali. Selain itu, ke depan dia berharap bisa dibuatkan sistem yang bisa memaksimalkan kinerja para PNS kita.

“Kalau bisa buatkan saya sistem seperti di perusahaan swasta, siapa yang bertanggung jawab apa, jadi jika programnya ga jalan dengan baik kita bisa tahu salahnya siapa,” beber orang nomor satu di Bali ini. Namun dia juga menambahkan jika sistem pengawasan juga harus dimaksimalkan, karena sistem juga bisa terkadang error. “Namanya teknologi adalah buatan manusia, jadi kesalahan juga bisa terjadi, dan yang pasti otaknya ya tetap manusia itu, jangan sampai terlena,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Prov Bali, Putu Astawa dalam paparannya juga menyampaikan harapan yang sama dengan Gubernur Pastika. Melalui e-planning ini, dia berharap bisa memudahkan SKPD beserta pemerintah kabupaten dan kota dalam menyusun perencanaan program mereka. Sistem transaparan ini juga diyakini bisa meminimalisir tumpang tindih program antar SKPD. “Melalui sistem ini kita bisa menghemat uang rakyat dan dialokasikan untuk program yang lebih pro rakyat,” jelasnya.

Diteruskannya, setelah melalui proses perencaan secara elektronik, semua dibawa ke Biro Keuangan untuk dianggarkan menggunakan program e-budgeting. Namun, diakuinya sampai saat ini masih terdapat beberapa kendala. Masih banyak kepala SKPD yang membuat perencanaan program kurang terinci. Hal itu terkadang menyulitkan Bappeda dalam memilah program unggulan atau bukan. Sehingga dalam kesempatan itu dia berharap Gubernur bisa mengumpulkan para kepala SKPD untuk membicarakan masalah ini.

Dalam kesempatan itu, Pastika juga berkesempatan untuk meninjau jalannya pra Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Daerah Bali. Kepada peserta Musrenbang, Pastika berharap kinerja para pegawai negeri bisa terus ditingkatkan. Dia juga mengusulkan untuk menerapkan sistem sharing antar SKPD dengan tujuan untuk menghemat anggaran. “Jika Dinas PU punya alat berat, maka Dinas Perikanan dan Kelautan bisa meminjam alat berat di sana untuk membuat tambak, ga usah pengadaan lagi. Begitu juga jika Dinas A punya mobil nganggur, bisa dipinjam dinas B, jadi ga usah ada pengadaan lagi. Lebih baik uangnya dialokasikan untuk bedah rumah,” tandasnya. AD-MB