unduhan (2)

Denpasar (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made Mangku Pastika menndorong warga etnis China menjalin persaudaraan dengan penduduk pribumi demi terjaganya perdamaian di Pulau Dewata itu.

“Bali memiliki warga beragam etnis. Karena itu kerukunan antaretnis terus dijaga sehingga tetap damai dengan tetap mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa” katanya pada perayaan tahun Imlek 2565 di Sanur, Denpasar, Kamis (13/2) malam.

Menurut dia, semangat “menyama braya” atau persaudaraan antarketurunan etnis China sudah terjalin sejak dahulu. Bahkan akulturasi budaya China-Bali sangat kental dalam kehidupan masyarakat.

“Akulturasi budaya etnis China sudah melekat dalam kehidupan masyarakat Pulau Dewata. Bahkan dalam tatanan ritual sangat nampak budaya China,” ucapnya.

Mangku Pastika mengajak semua masyarakat, khususnya warga keturunan China di Bali merayakan tahun Baru Imlek ini sebagai introspeksi diri dan kemajuan bangsa, khususnya sektor pariwisata Pulau Dewata.

“Mari di tahun baru Imlek yang disebut juga tahun kuda, agar masyarakat bekerja dengan giat dan semangat seperti kuda lari untuk mencari kehidupan yang lebih baik,” kata Mangku Pastika berseloroh.

Gubernur Bali lebih lanjut mengatakan peran warga keturunan China di Bali cukup besar dalam pembangunan. Sektor perekonomian yang digerakkan itu adalah dari warga keturunan yang ditularkan kepada masyarakat setempat.

“Peran warga keturunan China cukup besar dalam pergerakan perekonomian di Bali. Karena itu kami mengajak agar terus meningkatkan perannya itu,” katanya.

Pada malam puncak peringatan tahun baru Imlek tersebut juga dimeriahkan berbagai kesenian dan tarian dari negeri tirai bambu itu. Mulai dari nyanyian, tarian, memainkan alat musik asal China dan lainnya.

Ketua Pengurus Daerah Indonesia Tionghoa (INTI) Bali Sudiarta Indrajaya mengatakan perayaan tahun baru Imlek sebagai wujud suka cita warga petani seusai panen, dan bagian dari bentuk merayakan kesuksesan itu.

“Tradisi tersebut dirayakan tidak saja di China, melainkan semua warga keturunan yang ada di dunia merayakan Imlek tersebut,” kata Sudiarta Indrajaya yang didampingi pengurus INTI lainnya.

Ia mengatakan perayaan tahun baru Imlek di Bali ada keistimewaan tersendiri, karena dimeriahkan kesenian dari Shandong, China. Mereka datang untuk membawa misi seni budaya sebagai pertukaran promosi pariwisata Indonesia, khususnya Bali.

“Pementasan misi kebudayaan dan menikmati objek wisata Bali, nantinya mereka juga akan mempromosikan pariwisata di negerinya. Ini keuntungan Bali ke depannya, sehingga wisatawan dari China pasti akan meningkat ke Pulau Dewata,” katanya. AN-MB