Foto : Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Bali Ida Bagus Oka Gunastawa (kanan) dan Sekretaris DPW Partai NasDem Provinsi Bali Luh Putu Nopi Seri Jayanti (kiri) saat peluncuran Saksi Semesta Partai NasDem Bali belum lama ini.

Denpasar (Metrobali.com)-

Praktik money politics (politik uang) masih saja terjadi pada masa tenang Pemilu Serentak 17 April 2019 yang berlangsung 14-16 April 2019.

Masa tenang yang mestinya benar-benar tenang, damai, jadi ajang introspeksi diri, berdoa dan berserah diri pada Tuhan agar mendapatkan hasil maksimal, malah dibuat gaduh oleh oknum caleg yang “gentayangan” bersama timnya menyebar dan bagi-bagi uang untuk mempengaruhi pilihan pemilih.

Kondisi ini pun menjadi sorotan Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Bali Ida Bagus Oka Gunastawa. Pihaknya pun berharap gerakan Saksi Semesta yang digagas NasDem sejak Pilgub Bali 2018 silam dan kembali dihidupkan serta diaktifkan kembali pada Pemilu Serentak 2019 dapat membantu mencegah praktik politik uang ini.

“Saksi Semesta kami harapkan ikut aktif mencegah praktik politik uang. Caranya tolak jika ada yang menawarkan uang untuk memilih. Lalu laporkan jika ada indikasi praktik politik uang ini,” kata Oka Gunastawa ditemui di Kantor DPW Partai NasDem Bali, di Jalan Tukad Batanghari, Denpasar, Selasa (16/4/2019).

Oka Gunastawa yang juga Ketua Kopemwil Jokowi- Ma’ruf Amin Partai NasDem Provinsi Bali ini juga mendesak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi maupun Kabupaten/Kota se-Bali serius dan bergerak cepat menindaklanjuti laporan indikasi politik uang yang terjadi di sejumlah daerah.

Misalnya praktik bagi-bagi uang  (politik uang) pada masa tenang yang dilakukan dua oknum caleg di Kabupaten Gianyar tepatnya di Kecamatan Blahbatuh dan Kecamatan Tegalalang. Sebagaimana juga informasi money politics ini dibenarkan Ketua Bawaslu Gianyar, I Wayan Hartawan.

Informasi adanya praktik politik uang juga datang dari Desa Buduk, Mengwi, Badung. Kepada wartawan Metrobali.com, ada warga yang mengakui ditawari uang Rp 300 ribu untuk memilih satu paket caleg.

“Bawaslu harus sigap menelusuri informasi yang ada terkait praktik politik uang. Gerakan Saksi Semesta juga kami harapkan ikut aktif membantu Pengawas Pemilu mencegah dan melaporkan berbagai macam bentuk kecurangan Pemilu,” harap Oka Gunastawa.

Politisi yang juga caleg NasDem untuk DPR RI dapil Bali nomor urut 1 itu  lantas mengajak warga dan juga segenap elemen masyarakat Bali yang aktif di gerakan Saksi Semesta jangan takut dengan intimidasi.

“Pilih dengan hati nurani, jangan golput. Jangan takut dengan intimidasi dalam bentuk apapun,” ajak politisi NasDem asal Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem itu

Saksi Semesta: Rekam, Upload, Share

Seperti diketahui gerakan Saksi Semesta yang resmi diluncurkan Partai NasDem Bali saat menjelang pencoblosan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2018.

Saat itu melalui konsep yang disebut Bara Sita (Barisan Rakyat Saksi Semesta),  Partai NasDem Bali mengajak warga melakukan dokumentasi mulai dari proses pencoblosan hingga rekapitulasi penghitungan suara di TPS (Tempat Pemungutan Suara).

Gerakan Saksi Semesta yang juga disebut TPS Live melibatkan partisipasi aktif masyarakat untuk mencegah kecurangan dengan tiga langkah mudah yakni “Rekam! Upload! Share!”

Kini gerakan Saksi Semesta Partai NasDem Bali kembali dihidupkan untuk mengawal suara rakyat pada pencoblosan Pileg dan Pilpres atau Pemilu Serentak 17 April 2019.

Gerakan “Saksi Semesta Pilpres dan Pileg 2019 NasDem Bali” merupakan gerakan moral untuk mengajak publik menjadi saksi langsung mengamankan suara mereka di TPS agar tidak ada kecurangan. Caranya sama dan  cukup simpel dengan tiga langkah mudah yakni rekam, upload dan share.

“Kami kembali mengajak masyarakat untuk menjadi bagian gerakan Saksi Semesta dan mewujudkan TPS Live untuk mencegah kecurangan di hari pencoblosan dan penghitungan suara Pileg dan Pilpres 17 April 2019 ini, ” tegas Oka Gunastawa didampingi Sekretaris DPW Partai NasDem Provinsi Bali Luh Putu Nopi Seri Jayanti dan Bendahara DPW Partai NasDem Provinsi Bali IGN Bagus Eka Subagiartha. (wid)