1420138620X310

Denpasar (Metrobali.com)-

Ratusan ogoh-ogoh, boneka dalam berbagai bentuk dan ukuran, mulai berjejer di sepanjang jalan di Kota Denpasar dan sekitarnya, setelah dikeluarkan dari balai banjar, tempat karya seni itu dibuat, Minggu pagi (30/3).

Anak-anak muda di masing-masing banjar sejak pagi sudah sibuk untuk melengkapi ogoh-ogoh itu dengan bambu atau kayu sebagai tempat pegangan untuk nantinya menggotong dan mengarak secara beramai-ramai.

Sebagian ogoh-ogoh itu ada yang dilengkapi dengan roda yang diatur sedemikian rupa, sehingga tidak begitu banyak menghabiskan energi dalam menempuh rute yang akan dilalui.

Meskipun dilengkapi roda, kelompok anak-anak remaja itu sudah mengantisipasinya untuk mudah diangkat guna digotong kembali untuk “ditarikan” mengikuti alunan irama musik gong blaganjur yang mengiringinya.

Sementara beberapa ogoh-ogoh yang akan diarak setingkat anak sekolah dasar (SD) yang tidak diiringi gong blaganjur dilengkapi dengan ‘tape recorder’ dengan suara yang keras.

Persiapan anak-anak muda sejak pukul 04.00 sudah hampir rampung, meskipun arak-arakan ogoh-ogoh itu baru akan dilakukan sore hari.

Anak-anak muda hampir di setiap banjar dalam Kota Denpasar maupun kabupaten lainnya di Bali membuat ogoh-ogoh yang diarak keliling banjar dan desa pekraman (adat) pada malam pengrupukan, sehari menjelang Hari Suci Nyepi tahun Baru Saka 1936, pada hari Senin (31/3).

Jalan ditutup Kepala Sub-Bagian Hubungan Masyarakat Polresta Denpasar Ajun Komisaris Polisi Ida Bagus Made Sarjana mengatakan akan menutup sementara sejumlah ruas jalan protokol di Kota Denpasar saat pawai ogoh-ogoh.

“Kami imbau masyarakat untuk mencari jalur alternatif agar tidak terjebak kemacetan karena kami akan memberlakukan sistem buka-tutup jalan,” katanya.

Pawai “ogoh-ogoh” dimulai usai pelaksanaan upacara “Tawur Kesanga” atau pada sore hingga malam hari.

Jalur yang akan dilalui arak-arakan ogoh-ogoh di antaranya Kelurahan Pemecutan yakni Jalan Batukaru-Jalan Imam Bonjol-Jalan Thamrin-Jalan Gajah Mada-Jalan Gunung Batur-Jalan Gunung Agung-Jalan Wahidin-Catur Muka.

Desa Dauh Puri Kauh yakni dari masing-masing banjar atau dusun menuju Simpang Enam-Jalan Teuku Umar. Desa Dauh Puri Kangin yakni di Jalan Sutoyo-Puputan-Jalan Sumatera-Jalan Gajah Mada-Catur Muka.

Kelurahan Dauh Puri yakni mulai dari Jalan Diponegoro-Jalan Hasanudin-Jalan Thamrin-Jalan Gajah Mada-Catur Muka. Desa Tegal Harum yakni Jalan Gunung Rinjani-Jalan Batukaru-Jalan Gajah Mada-Catur Muka.

Untuk Kecamatan Denpasar Utara, rute yang akan dilalui di antaranya Jalan Sutomo-Jalan Gajah Mada-Catur Muka, Jalan Ahmad Yani-Jalan Bisma-Jalan Veteran, Jalan Melati-Jalan Patimura, Jalan Nangka, Jalan Gatot Subroto, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Suli, Jalan Kepundung, Jalan Seroja, dan Jalan Ratna.

Selain itu di Kecamatan Denpasar Timur, rute ogoh-ogoh juga akan melalui beberapa jalan di antaranya Jalan Letda Reta, Jalan Cok Agung Tresna, Jalan Letda Kajeng, dan Jalan Ngurah Putra. Di samping itu Jalan Meduri, Jalan Katrangan, Jalan Subita, Jalan Nusa Indah, Jalan WR Supratman, dan simpang empat Tohpati.

Sementara itu, di Kecamatan Denpasar Selatan beberapa ruas jalan yang mengalami hal serupa yakni buka tutup jalan di antaranya Jalan Danau Buyan, By Pass Ngurah Rai, Jalan Hang Tuah, Jalan Beratan, Jalan Tukad Bilok dan Jalan Intaran.

Jalan Tukad Pancoran, Jalan Pakerisan, Jalan Irawadi, Jalan Melangit, Jalan Tukad Ijo Gading, Jalan Waturenggong. Sedangkan pawai ogoh-ogoh yang dilombakan di Kelurahan Sesetan yakni di Banjar Pegok dan Kelurahan Pedungan yakni di Jalan Pulau Bungin, Jalan Singkep, Jalan Pulau Roti dan Jalan Pulau Moyo, Jalan Saelus, Jalan Belitung, Jalan Diponegoro, Jalan By Pass Ngurah Rai dan atraksi di Pesanggaran.

Untuk kawasan wisata Seminyak, rute akan melalui Simpang Camplung Tanduk- Simpang Double Six. Kawasan Legian dan Kuta akan melalui Jalan Legian yang dimulai dari Banjar Legian Kelod, Legian Tengah, Legian Kaja, dan Jalan Pantai (depan Bemo Corner)-Jalan Raya Kuta-Jalan Singosari.

Sedangkan di kawasan Jimbaran, pawai akan dilaksanakan melalui beberapa jalan, di antaranya Jalan Uluwatu-Jalan Sanggar Agung-Pasar Jimbaran menuju Pantai Jimbaran.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali Dr I Gusti Ngurah Sudiana sejak dini telah mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada 1.480 desa pekraman di daerah ini agar melakukan koordinasi pengamanan dengan desa adat sekitarnya dan pihak kepolisian setempat mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. AN-MB