Denpasar (Metrobali.com)-

Jelang berakhirnya Kegiatan Tahun Anggaran 2012, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (DEKRANASDA) Provinsi Bali menggelar Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Bali Tahun 2012. Kegiatan Rapat Kerja Daerah Dekranasda dibuka secara langsung oleh Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny. Ayu Pastika yang bertempat di Aula Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Denpasar, Rabu (5/12).

Kegiatan ini merupakan agenda tahunan  Dekranasda Provinsi Bali untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan program serta sebagai bahan untuk penyusunan program kegiatan tahun 2013 mendatang. “Anggaran Dekranasda Provinsi Bali Tahun 2013 tidak lagi merupakan hibah tetapi sudah masuk dalam kegiatan pada Disperindag Provinsi bali, untuk itu perlu adanya sinergitas program antara Provinsi dan Kabupaten/kota”  tandas Ny. Ayu pastika dalam sambutannya.

Tema Rakerda Dekranasda Provinsi Bali kali ini adalah “Melalui Rakerda  Dekranasda Provinsi Bali Tahun 2012 Kita Tingkatkan Kualitas Produk Unggulan Daerah”. Rakerda ini diikuti  oleh peserta dari Dekranasda Provinsi Bali sebanyak 38 orang,  Peserta dari Dekranasda Kabupaten/Kota se-Bali sebanyak 9 orang, peserta dari Dinas yang membidangi Perindustrian dan Perdagangan sebanyak 9 orang, dan dari Disperindag Provinsi Bali 4 orang. Hadir juga dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali NI Wayan Kusumawathi, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Dewa Nyoman Patra, dan Perwakilan dari Bappeda Provinsi Bali.

Ny. Ayu Pastika menambahkan selama ini Pemerintah Provinsi Bali telah memberikan dukungan terhadap Dekranasda Prov. Bali dalam bentuk program Bali Green Province ( green culture, green economi dan clean and geen), program Bali Pulau Koperasi sebanyak 3.970 Koperasi aktif, Jaminan Kredit Bali Mandara, Program peningkatan Ekspor daerah dengan memfasilitasi Dekranasda pada pameran di dalam dan luar negeri, dan program peningkatan Industri kecil menengah yaitu bantuan desain dan kegiatan One Village One product (OVOP).

Kedepannya Ny. Ayu Pastika meminta kepada para pengurus Dekranasda Provinsi Bali, Dekranasda Kabupaten/ Kota dan SKPD terkait untuk lebih aktif lagi bekerja, mengingat semakin banyaknya minat dari pebisnis mancanegara yang tertarik dengan kerajinan asal Bali. Untuk itu semua Ny. Ayu Pastika juga mengingatkan agar para pengrajin meningkatkan kualitas sekaligus melengkapi syarat-syarat yang diperlukan untuk masuk pasar luar negeri.

”Unggulan kerajinan Bali adalah kayu, sementara pasar Uni Eropa mulai tahun depan akan memberlakukan  sertifikasi kayu bagi hasil kerajinan dari kayu yang akan diekspor ke negara-negara tersebut. Hal ini dilakukan Uni Eropa untuk memastikan bahwa kayu yang masuk ke sana adalah kayu legal. Saya harapkan para pengrajin bisa menyesuaikan diri dengan peraturan baru tersebut”, imbuhnya. GAB-MB