Keterangan foto: Caleg Partai Gerindra untuk DPRD Kota Denpasar dapil Denpasar Barat 2 nomor urut 4, I Ketut Ngurah Aryawan/MB

Denpasar (Metrobali.com) –

Terbiasa bergelut dengan berbagai permasalahan sosial di Kota Denpasar membuat Ketua Karang Taruna Kota Denpasar I Ketut Ngurah Aryawan paham betul bagaimana penderitaan dan keluhan masyarakat kecil di Ibu Kota Provinsi Bali ini.

Keseharian tokoh muda asal Banjar Tegal Linggah, Desa Padangsambian Kaja, Denpasar Barat dihabiskan untuk membantu menangani berbagai permasalahan sosial mulai dari memfasilitasi kebutuhan kaum difabel, aksi sosial donor darah.

Lalu memfasilitasi bedah rumah, pasar murah, memfasilitasi akses beasiswa bagi siswa kurang hingga membantu siswa yang ijazahnya tertahan karena tidak bisa membayangkan SPP.

Termasuk juga ikut menangani permasalahan sampah hingga memberdayakan para pelaku UMKM dan ekonomi kreatif di Denpasar. Ngurah Aryawan juga memberikan perhatian besar pada peningkatan SDM dan kreativitas generasi muda melalui berbagai aktivitas seni budaya dan mereka selalu dilibatkan dalam berbagai acara Karang Taruna.

Tidak puas selalu berbagi dan melakukan aksi nyata menangani berbagai permasalahan sosial di Kota Denpasar lewat Karang Taruna, pria yang memiliki satu orang putri ini tergerak untuk berjuang lebih besar melalui nyaleg sebagai calon anggota DPRD Kota Denpasar dapil Denpasar Barat 2 nomor urut 4 pada Pileg 2019 ini.

Lalu bagaimana sebenarnya rekam jejak pria yang juga pengusaha muda ini dari aktif di Karang Taruna hingga dikenal sebagai caleg milenial berjiwa sosial tinggi yang sangat dekat dengan generasi muda dan digemari kalangan ibu-ibu ini?

Ngurah Aryawan mengawali karir organisasinya sebagai Ketua STT (Sekaa Teruna Teruni)  Budi Utama, Banjar Tegal Linggah, Desa Padangsambian Kaja sekitar tahun 2003. Lalu ia dipercaya menjadi Ketua Sabha Yowana (Paiketan Sekaa Teruna di 14 Banjar Desa Pakraman Padangsambian).

Saat itu ia juga aktif di berbagai organisasi keolahragaan. Misalnya menjadi Manajer Putra Sakti, salah satu klub bola voli ternama di Padangsambian.

Tidak hanya itu, Ngurah Aryawan juga sangat kreatif dan memberi perhatian besar pada aktivitas seni budaya. Dimana ia kerap menggelar berbagai lomba seperti lomba ulat (merangkai) kelatkat, gebogan, membuat lawar, lomba tari, mesatua (bercerita) Bali dan lainnya. Semuanya berkaitan dengan roh  seni budaya Bali.

Bangun Kemandirian Karang Taruna Denpasar

Dari sebagai Ketua STT Ngurah Aryawan lalu masuk sebagai Ketua Karang Taruna Desa Padangsambian Kaja. Pengabdian dan aksi nyatanya di desa membuatnya terpilih sebagai  Ketua Karang Taruna Kecamatan Denpasar Barat periode 2012-2015.

Di sinilah ia mulai memperluas jaringan untuk melakukan berbagai misi sosialnya dengan spirit kemandirian. Ia mulai bekerjasama dengan dengan berbagai perusahaan swasta hingga pihak rumah sakit untuk menggelar berbagai bakti sosial seperti donor darah, sembako murah maupun bantuan bagi para difabel seperti memberikan kursi roda.

Namun perjalanan dan pengabdiannya bukanlah tanpa tantangan. Ia sempat mengalami kejadian “memalukan”. Hal ini berawal dari adanya informasi dan data dari Kelurahan  Pemecutan bahwa ada warga menderita struk dan butuh bantuan kursi roda.

Tanpa mengecek lagi validitas data dan informasi ini, Ngurah Aryawan pun langsung datang ke kediaman warga bersangkutan dengan membawa kursi roda. Namun ternyata warga yang didatangi ini malah tidak menderita struk melainkan sehat-sehat saja.

Usut punya usut ternyata data dari pihak kelurahan tidak valid. “Untung saat itu saya tidak dipukul oleh warga yang saya bawakan kursi roda. Dari pengalaman ini saya belajar untuk mengecek data ke lapangan lagi saat ingin memberikan bantuan agar tepat sasaran,” tutur Ngurah Aryawan.

Berbagai inovasi dan gebrakannya saat memimpin Karang Taruna Kecamatan Denpasar Barat, membuatnya terpilih dengan mulus dalam pemilihan Ketua Karang Taruna Kota Denpasar. Ia menang telak dalam pemungutan suara dengan menyisihkan dua kandidat lainnya.

Ia pun kembali bekerja keras dengan berbagai aksi nyata di masyarakat, tanpa juga kenal waktu dan lelah mengabdi membantu menyelesaikan berbagai permasalahan sosial di Kota Denpasar. Misalnya dengan menggelar operasi katarak dan donor darah menggandeng berbagai pihak rumah sakit.

Lalu pasar murah, aktivitas seni budaya generasi muda, seminar kebangsaan, edukasi penanganan sampah dan lebih masif memperkenalkan gerakan Karang Taruna hingga ke banjar-banjar se-Kota Denpasar.

Prestasi lainnya yang cukup membanggakan adalah ia mampu mendorong Polresta Denpasar untuk mengeluarkan SIM (Surat Izin Mengemudi) khusus bagi panyandang disabilitas yang disebut dengan SIM D (SIM Disabilitas).

Hal ini membawa Polresta Denpasar sebagai pencetak SIM D ketiga di Indonesia. “Penyandang disabilitas hak dan kedudukannya sama, ini yang harus kita perjuangkan,” kata Ngurah Aryawan.

Berbekal Modal Sosial Tinggi, Diyakini Melenggang Mulus ke DPRD Denpasar

Berbagai pihak pun mengapresiasi pengabdian Ngurah Aryawan memimpin Karang Taruna Kota Denpasar. Terlebih hal itu dilakukannya tanpa pamrih dan juga dengan semangat kemandirian tinggi, tidak selalu harus tergantung pada anggaran dari pemerintah.

“Ketulusan yang dibangun tanpa pamrih, ini bisa membuat yang tidak mungkin jadi mungkin. Karang Taruna bisa buat kamar mandi, bedah rumah, bantuan kursi roda, donor darah, bebaskan ijazah yang disita, membantu KK miskin yang tidak dapat Kartu Indonesia Sehat dan lainnya,” ungkap Ngurah Aryawan.

Kinerja Ngurah Aryawan memimpin Karang Taruna Kota Denpasar tanpa mengenal lelah dan waktu telah memberikan dampak nyata dan harapan baru bagi masyarakat Denpasar.  Karang Taruna pun hadir jadi magnet besar, jadi peneduh masyarakat.

“Saat masyarakat menjerit, tidak dapat pelayanan publik berkeadilan kita ada,” tegas pria yang kini mencalonkan diri sebagai calon anggota DPRD Kota Denpasar dapil Denpasar Barat 2 nomor urut 4 dari Partai Gerindra.

Kini berstatus sebagai calon wakil rakyat, Ngurah Aryawan tidaklah berbekal janji manis atau janji-janji surga, melainkan rekam jejak aksi nyata membantu masyarakat yang sudah belasan tahun ia jalani hingga sekarang.

Modal sosialnya cukup besar di tengah masyarakat. Hal ini juga yang membuat warga yakin Ngurah Aryawan melenggang mulus di DPRD Kota Denpasar. Terlebih juga ratusan barisan ibu-ibu “wonder women” telah menjadi bagian relawan pemenangan Ngurah Aryawan.

“Semoga masyarakat cerdas memilih, tidak pilih kucing dalam karung. Tidak ada yang namanya partai kawitan. Putra putri terbaik bisa tampil memberikan harapan dan aksi nyata di masyarakat,” tutup Ngurah Aryawan.

Pewarta: Widana Daud
Editor: Hana Sutiawati