3 (22)
Buleleng, (Metrobali.com) –
Rangkaian Musyawarah Perencanaan Pembangunan Tingkat Kecamatan (Musrenbangcam) di Kabupaten Buleleng tahun 2017 ditutup dengan Musrenbang Kecamatan Buleleng, Senin (6/2). Musrenbang Kecamatan Buleleng di selenggarakan di Wantilan Desa Sari Mekar, Kecamatan Buleleng. Secara keseluruhan usulan yang diajukan pada tahun 2017 ini rata-rata turun sebanyak 55 persen.
Penurunan jumlah usulan tersebut diungkapkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kabupaten Buleleng, Ir. Gde Dharmaja, M.Si saat ditemui usai mendampingi Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Buleleng, Ir. I Made Gunaja, M.Si menutup rangkaian Musrenbangcam di Kabupaten Buleleng. Dalam hal penurunan ini, menurutnya adalah indikasi yang bagus karena delegasi dari kecamatan maupun desa sudah memahami jenis usulan apa yang menjadi wewenang pemerintah atasan yang bisa dibahas dalam proses perencanaan selanjutnya. “Penurunan ini merupakan hal yang bagus karena para delegasi baik itu dari kecamatan maupun desa sudah memahami jenis usulan yang ada,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan kegiatan yang merupakan kewenangan dari pemerintah desa tidak diusulkan dalam musrenbang kali ini. Inilah yang menunjukkan pemahaman para delegasi baik dari kecamatan maupun desa sudah baik. Segala kegiatan yang merupakan kewenangan desa bisa dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) dan tidak diusulkan dalam musrenbangcam. “Segala kegiatan yang merupakan kewenangan desa tidak diusulkan dalam musrenbangcam. Semua kegiatan tersebut bisa dibiayai oleh APBDes,” imbuh Dharmaja.
Dharmaja juga mengakui dari rangkaian musrenbangcam yang dilakukan belum mengkalkulasi jumlah usulan dan anggaran yang diusulkan. Fokus pembangunan pada tahun 2018 adalah pertanian. Banyak usulan yang keluar dari bidang pertanian dengan segala konteksnya mulai dari hulu sampai hilir. Pemerintah mengupayakan infrastruktur seperti irigasi dan juga penyimpanan air. Menurutnya banyak usulan yang muncul di bidang pertanian ini karena fokusnya memang di pertanian. “Ya banyak usulan muncul di bidang pertanian seperti irigasi dan juga sarana penunjang pertanian lainnya,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Bupati Gunaja mengatakan perencanaan pembangunan harus jelas. Banyak proses yang harus dilalui. Sisi anggaran dan juga terukurnya perencanaan juga harus diperhatikan dan fokus. Terukur dalam arti tepat waktu kapan akan diselesaikan seperti sekarang jangka pendek pelaksanaannya pada tahun 2018. Segala sesuatu yang harus dicapai pada tahun 2018 harus terukur. “Hal-hal tersebut yang harus diperhatikan dalam perencanaan. Harus fokus dan terukur,” tutupnya.  GS-MB