Susi Pudjiastuti

Jakarta (Metrobali.com)-

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku bahwa dirinya awalnya merasa cemas tidak bisa mengimbangi laju kinerja menteri lainnya yang berada di Kabinet Kerja pimpinan Presiden Joko Widodo.

“Dari awal saya sebenarnya ketakutan tidak bisa menyeimbangkan semua laju menteri di kabinet,” kata Susi Pudjiastuti, saat beraudiensi dengan para pengusaha di Menara Kadin (Kamar Dagang dan Industri), Jakarta, Kamis (30/10).

Menurut Susi, hal itu antara lain karena dirinya merupakan sosok yang paling miskin pengalaman dengan tingkat pendidikan yang juga tidak setinggi menteri yang lainnya.

Apalagi, ia juga awalnya tidak menyangka dapat masuk dalam susunan kabinet dan sangat mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang berani menunjuk dirinya sebagai menteri.

Sementara itu, Ketua Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto juga memberikan apresiasi kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti karena Kadin merupakan lembaga pertama yang dikunjungi menteri pascasertijab.

Suryo juga menyadari bahwa saat ini, pemerintahan yang baru di bawah arahan Presiden Jokowi sedang memberikan perhatian khusus kepada pembangunan di bidang kemaritiman serta sektor kelautan dan perikanan.

“Sekarang di kabinet ada Menteri Koordinator baru yaitu Menko Kemaritiman,” ucapnya.

Sebelumnya, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengharapkan agar kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan semakin baik dengan menteri baru serta dengan tingkat pertumbuhan yang mencapai tujuh persen pada 2014.

“Pertumbuhan ekonomi sektor kelautan dan perikanan 6,5 persen pada 2012, 6,9 persen pada 2013. Tahun 2014 ditargetkan 7 persen,” kata Sharif Cicip Sutardjo dalam acara serah terima jabatan di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu (29/10).

Menurut Sharif, hal tersebut merupakan sesuatu hal yang bisa dibanggakan karena pertumbuhan untuk sektor pertanian rata-rata hanya 3,5 persen per tahun.

Padahal, ujar dia, Kementerian Kelautan dan Perikanan hanya mendapatkan alokasi sekitar Rp6 triliun dan tanpa subsidi sama sekali. Sedangkan Kementerian Pertanian, lanjutnya, memiliki anggaran yang diperkirakan mencapai sekitar Rp38 triliun yang mencakup subsidi. AN-MB