puspayoga

Solo (Metrobali.com)-

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengatakan membanjirnya kain cetak yang bermotif batik dari luar negeri yang masuk ke Indonesia sekarang ini sudah luar biasa dan ini perlu dicegah, agar kain batik produk nasional bisa selamat.

Kain batik printing motif batik yang masuk ke Indonesia itu harganya murah dan kalau dibiarkan terus industri kecil batik yang ada di tanah air bisa punah karena kalah bersaing dari barang asal luar negeri dan juga akan merusak budaya batik yang banyak mengandung filosofi bagi orang Jawa,” kata Menkop UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga pada sarasehan dengan para perajin di Rumah Sinten Solo, Sabtu (7/2).

“Saya sekarang ini sedang memikirkan dengan Kementerian Perdagangan untuk mencegah atau mengurangi masuknya kain batik printing yang bermotif batik dari luar negeri masuk ke Indonesia, karena kalau ini batik ini tidak kita lindungi lama-lama bisa hilang kalah dengan kain printing motif batik itu,” katanya.

Ia mengatakan produksi kain batik di Indonesia pada umumnya dikerjakan oleh UKM dan sangat jarang yang dilakukan oleh perusahaan berskala besar, untuk ini persoalan tersebut harus dipikirkan dan dicarikan jalan yang terbaik.

Menyinggung mengenai sekarang sulitnya mendapatkan tenaga terampil baik bidang batik, ukir atau yang lainnya, Menkop UKM mengatakan hal ini sudah terjadi di mana-mana dan tidak di Solo saja, di Bali sekarang juga sudah susah untuk mendapat tenaga pemahat yang terampil.

“Generasi muda kita dengan adanya kemajuan teknologi sekarang memang sudah banyak tidak berminat menekuni bidang ini, untuk itu hal ini harus dicarikan jalan lain dan tidak hanya dengan peralatan yang modern saja, tetapi harus mencetak tenaga yang terampil tersebut,” katanya.

Sarasehan tersebut diikuti oleh para pelaku usaha kecil dari berbagai jenis, seperti perajin batik, meubel, kulit, makanan, dan lain-lain, ukir dan lain-lain. AN-MB