Salah satu keluarga pasien yang dirawat diluar ruangan berskat korden

Jembrana (Metrobali.com)-

Sejak seminggu belakangan pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Negara, membludak. Kondisi tersebut dikhawatirkan mengakibatkan pelayanan menjadi kurang maksimal.

Ruangan yang seharusnya diisi empat pasien kini diisi enam pasien, dua pasien lainnya ditempatkan di luar pembatas ruangan dari skat korden. Bahkan sejumlah pasien terpaksa harus ditempatkan dilorong gang.

Kondisi tersebut dikeluhkan sejumlah keluarga pasien, karena ramai. Keluarga pasien yang menginginkan agar keluarganya dapat dirawat di sal Puri Rahayu harus gigit jari. Pasalnya harus menunggu antrian karena penuh.

Kayan Sumer, salah satu pasien dari Banjar Ngoneng, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo harus dirawat diluar ruangan yang berskat korden. Penderita sesak nafas ini dirawat di depan kamar mandi di sal Flamboyan.

“Katanya semua ruangan penuh, jadi saya dirawat di sini. Kalau ingin di tempat lain katanya menunggu pasien lain yang akan pulang” ujar Sumer, didampingi ibunya ditemui, Senin (22/2).

Hal serupa dialami pasien lainnya. “Bapak saya maunya saya pindahkan ke Puri Rahayu, tapi disuruh menunggu antrian, karena banyak yang ingin pindah kesana” ujar Made Bagiada, keluarga pasien lainnya.

Direktur RSUD Negara dr Made Dwipayana dikonfirmasi terpisah membenarkan jika pasien di RSUD Negara seminggu belakangan membludak hingga over kapasitas.

Ruangan yang seharunya diisi dengan 32 orang pasien menurutnya untuk sementara diisi dengan 40 orang pasien seperti di Sal Flamboyan. Namun pihaknya memastikan semua pasien dirawat dengan baik.

“Ya, yang ingin dirawat di Puri Rahayu sekitar 18 pasien yang antri, karena penuh. Mereka kebanyakan keluhannya penyakit dalam” ungkap Dwipayana. MT-MB