Mangupura (Metrobali.com) –

 

Perwakilan member Memiles menyuarakan aspirasi ratusan anggotanya yang tidak bisa lagi melakukan aktivitas bisnis di Aplikasi Memiles seperti memasang iklan dan melakukan transaksi jual beli yang dianggap memberikan manfaat keuntungan dari sisi finansial. Hal tersebut dikemukakan oleh Yan Hendra, Perwakilan Member Memiles saat Press Conference di Stark Hotel, Kuta Badung, Bali, Jum’at (24/1/2020).

“Kami berharap pemerintah memberikan kesempatan berusaha dengan kembali mengaktifkan kembali keberadaan bisnis ini karena pada prinsipnya hal ini hanyalah bisnis semata dan bukanlah investasi, sebab member hanya memanfaatkan space iklan yang ada di aplikasi dengan men-top up sejumlah uang tegantung masa tayang durasi iklannya,” kata Yan Hendra.

Menurutnya, Memiles hanyalah Perusahaan aplikasi digital berbasis bisnis perjalanan (traveling), periklanan (advertising) dan wadah jual beli (market place) yang pertumbuhannya semakin hari kian meningkat. “Lebih tepatnya suatu platform start up digital yang memberikan slot iklan kepada para membernya agar cepat laku dijual.

“Walaupun memang terdapat kegaduhan terkait masalah hukum yang sedang berjalan, silahkan dilakukan prosesnya secara adil, namun kami cuma memberikan pernyataan dari para member terkait manfaat dan keuntungan secara finansial member-member kami yang sebagian besar pewirausaha UKM,” pungkas Yan Hendra. (hd)