Wantilan Bunut Bolong ditinjau Bupati Jembrana I Putu Artha

Jembrana (Metrobali.com)-

Memajukan potensi kepariwisataan di Kabupaten Jembrana, Pemkab Jembrana gencar melakukan penataan terhadap sejumlah obyek wisata. Termasuk melakukan penataan di obyek wisata Bunut Bolong di Desa Manggissari, Kecamatan Pekutatan.

Untuk mempercantik tempat wisata tersebut sebuah wantilan dibangun di obyek wisata yang berbatasan dengan KabupatenTabanan dan Kabupaten Singaraja. Namun sayang, di wantilan yang dibangun mempergunakan dana APBD Jembrana sebesar Rp.397 juta lebih ini banyak ditemukan kejanggalan dan kerusakan, seperti dirangka atap, tegel bergelombang, penyangga tiang miring, genteng pecah dan panggung wantilan yang sempit.

Kondisi tersebut menjadi sorotan Bupati Jembrana I Putu Artha saat melakukan meninjauan, Kamis (19/2). Lantaran pihak pemborong tidak hadir, kekesalan ditumpahkan kepada Kadis Dikporaparbud Jembrana Nengah Alit, dan memerintahkan untuk segera diperbaiki.

Kepada Perbekel Manggissari, I Ketut Suarjana sebagai penerima manfaat, diminta untuk tidak menerima bangunan tersebut. “Kalau bangunannya amburadul, jangan diterima. Jangan takut, laporkan saja. Yang dipakai membangun bukan uang pemborong, ini uang rakyat” tandas Artha.

Pihaknya juga meminta Kadis PU Jembrana untuk berani bertindak jika menemukan pemborong nakal. “Kalau nakal di-black list saja. Jangan takut” ujarnya.

Sementara itu, Kadis Dikporaparbud Jembrana Nengah Alit saat dikonfirmasi terpisah mengataku sudah meminta pemborong untuk segera memperbaiki. “Pemborongnya sudah kami minta untuk memperbaikinya, apalagi proyek tersebut masih menjadi tanggungjawan pemborong karena masih dalam tahap pemeliharaan” ujarnya.

Menurutnya pemborong sempat mendapat pinalti sebesar Rp.15 juta lantaran pengerjaan wantilan tersebut tidak tepat jadwal. Namun bangunannya sudah sesuai dengan gambar dan RAB. “Semua sudah sesuai dengan RAB. Bangunan yang belum ada, nanti kita anggarkan pada anggaran perubahan” terangnya. MT-MB