Aksi Siswa Pungut  Sampah

Aksi Siswa pungut sampah/MB

Buleleng (Metrobali.com)-

Yayasan lingkungan hidup dan Budaya Manik Bumi Foundation mengajak siswa-siswi se-Kota Singaraja untuk melakukan aksi pungut sampah di Kampung Singaraja, Buleleng, Minggu (24/04/2016)

Ketua Yayasan Manik Bumi, Luh Gede Juli Wirahmini memaparkan bahwa kegiatan ini untuk menyadarkan masyarakat akan bahaya sampah. Selain itu, pihaknya ingin agar masyarakat Singaraja menjadi bagian dari pelestarian sungai dengan tidak membuang sampahnya ke sungai.

“Kami ingin masyarakat untuk tidak membuang sampahnya ke sungai karena itu akan merusak ekosistem yang ada di dalamnya,” papar wanita yang akrab di sapa Juli ini.

Tidak hanya itu, Manik Bumi Foundation juga memperkenalkan para siswa-siswi tentang keadaan sungai yang ada di Buleleng, yakni Tukad Buleleng yang melintasi Kampung Singaraja. Mereka terlihat antusias memperhatikan para mentor yang menjelaskan tentang sungai dan bahaya sampah plastik bagi ekosistem air.

Pada pelaksanaannya Gerakan Peduli Sampah Jilid III ini ingin membudayakan “Menyampah dengan Bijak” harapannya agar budaya membuang sampah pada tempatnya dapat dijadikan sebagai gaya hidup generasi muda dan masyarakat mampu berpartisipasi mengampanyekan kebersihan lingkungannya masing-masing secara berkesinambungan serta mengedepankan perhatiannya terhadap alam.

Aksi pungut sampah ini merupakan bagian dari acara Gerakan Peduli Sampah dari program SARASE (Sampah, Aku, Rumah, Air, Sungai dan Ekonomi) Manik Bumi Foundation. Kegiatan tersebut merupakan acara tahunan yang dilakukan, bertempat di Tukad Buleleng yang melintasi Kampung Singaraja sebagai pilot project program SARASE yang disebut “Dangin Peken Eco Program” atau disebut Dapcom.

Eco Program merupakan sub program dari program besar Manik Bumi Foundation yaitu SARASE yang menyadarkan pada kampung hijau atau Kampung SARASE yang ditetapkan di berbagai wilayah perkampungan yang ada di Kota Buleleng.

“Untuk mewujudkan kampung hijau tersebut, Manik Bumi memilih Kampung Singaraja sebagai bagian dari Eco Program pertama. Jika terapan tersebut berhasil harapannya Kampung lainnya yang tersebut di Buleleng dapat mencontoh model pengelolaan sampahnya di Kampung tersebut,” simpulnya. RED-MB