Jembrana (Metrobali.com)

Desa Penyaringan di Kecamatan Mendoyo, Rabu (13/1) dinilai Tim Penilai Lomba Desa Tangguh Dewata Polda Bali. Penilaian dilakukan di Gedung Serbaguna desa setempat.

Kedatangan tim penilaian Lomba Desa Tangguh Dewata Polda Bali dipimpin AKBP I Nengah Danya Pawitra disambut Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa bersama Bupati Jembrana I Putu Artha dan Dandim 1617/ Jembrana Letkol Inf Hasrifudin Haruna.

Kegiatan dimulai dengan simulasi penanganan Covid-19 oleh Satgas Gotong Royong Desa Tangguh Dewata Penyaringan.

Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa mengatakan Desa Penyaringan terpilih mewakili Jembrana dalam Lomba Desa Tangguh Dewata Polda Bali setelah dinilai dari berbagai aspek.

Sebelumnya Polres Jembrana telah melakukan lomba awal yang diikuti oleh lima (5) desa mewakili masing-masing Jajaran Polsek.

“Dari lomba itu Desa Penyaringan mendapat nilai tertinggi sehingga ditunjuk untuk mewakili Jembrana” ujar Kapolres Adi Wibawa, Rabu (13/1).

Beberapa indikator sehingga Desa Penyaringan terpilih untuk mengikuti lomba diantaranya tidak ada pasien Covid yang diisolasi di rumah, memiliki budidaya salak asli (lokal) dan di depan pintu masuk desa terdapat Posko Covid-19 dengan petugas Satgasnya yang bekerja setiap hari.

Sementara itu Ketua Tim Penilai AKBP I Nengah Danya Pawitra mengatakan Lomba Desa Tangguh merupakan program nasional terobosan Kapolri yang mendapat restu dari Presiden RI.

Sedangkan tujuan dari Lomba Desa Tangguh Dewata adalah untuk mendorong masyarakat bekerjasama dengan stakeholder lainnya sehingga tangguh ditengah pandemi Covid-19. “Bagaimanapun ditengah pandemi ini kita harus tetap tangguh, baik secara ekonomi” ujarnya.

Masyarakat juga diminta untuk tetap patuh dalam melaksanakan protokol kesehatan. Karena kepatuhan masyarakat dalam pelaksanaan protokol kesehatan seperti menggunakan masker sangat penting dalam pencegah penyebaran Covid-19.

“Masyarakat sampai ke banjar-banjar juga harus berpartisipasi dalam mencegah penularan Covid. Saya optimis, jika di desa sudah tangguh, Indonesia menjadi tangguh” tegasnya.

Ditengah pandemi Covid-19 ini kegiatan ronda juga diharapkan bisa lebih ditingkatkan. Karena kejahatan muncul karena niat dan kesempatan.

Selanjutnya diharapkan agar penanganan pencegahan Covid-19 tidak hanya sebatas pada penilaian lomba saja namun dilaksanakan setiap hari guna memutus mata rantai Covid-19. (Komang Tole)