Karangasem (Metrobali.com)-

Bupati Karangasem,Wayan Geredeg rupanya bikin kesal. Permintaan perwakilan masyarakat beberapa desa di Kec. Kubu dan Kec.Selat untuk beraudiensi melalui organisasi KORdEM(Koalisi Organisasi Non Pemerintah dan Eskponen Masyarakat untuk Demokrasi), yang melalui surat tanggal 10 Nopember 2013 minta jadual audiensi, tak direspon serius. Saking kesalnya,dengan surat susulan  tanggal 18 Desember 2013, KORdEM dan masyarakat dari desa-desa yang berkepentingan untuk menagih janji Bupati Geredeg, ”ancam” akan datang ramai-ramai menemui Geredeg, bila permintaan audiensi tak ditanggapi.

Hal itu ditegaskan Ketua KORdEM Bali, Made Dewantara Endrawan, menyusul pengiriman surat kedua kepada bupati Karangasem tersebut. ”Aneh sekali, rakyat yang minta waktu bertemu, kok tidak diagendakan dengan serius? Staf Bupati ataupun pejabat di Kesbang Karangasem sempat berkomunikasi dengan kami sekitar 3 minggu lalu, juga dengan ajudannya,  tapi belakangan telponnya tidak pernah diangkat,”ujar Dewantara.

”Kami kirim surat kedua  dan minta Bupati memberikan waktu, sejam ataupun 2 jam cukup, betapapun sibuknya Pak Bupati. Masak hampir sebulan, tak bisa memberi waktu. Harus diingat, Bupati itu pelayan rakyat, digaji dengan uang rakyat, tidak pantaslah Bupati sampai tidak punya waktu untuk menerima aspirasi mereka. Apalagi, diantara warga desa ada yang menagih janji Pak Geredeg, janji merehabilitasi jalan dan memberi jembatan,” imbuh Dewantara.

Dewantara bahkan mengingatkan Bupati Geredeg agar melakukan introspeksi diri dalam melayani aspirasi masyarakat, agar kedepan tidak ada lagi warga yang hanya diberi janji-janji, tetapi tidak ditepati tanpa alasan yang jelas. ”Bukan rahasia lagi, Bupati sekarang sedang diusut kasus korupsi, statusnya pun tersangka. Mestinya, dalam  situasi seperti ini, Bupati memberikan pelayanan yang lebih baik kepada rakyat, bukan seperti sekarang ini,  menghindar tanpa memberikan alasan yang jelas,”katanya.

Ia juga mengingatkan, kalau Bupati Geredeg tidak memberikan respon yang jelas, ”Jangan salahkan kalau rakyat berbondong ke kantor bupati,untuk unjuk aspirasi dan menagih janji. Tolonglah sadar, jangan mudah berjanji ketika sedang butuh dukungan, tapi pura-pura lupa ketika harus membayar  janji itu,”katanya. RED-MB