petus

Labuan Bajo (Metrobali.com) –

Sebagian besar pekerjaan infrastruktur yang dibiayai APBD Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2014, ditengarai bermasalah. Selain diduga dikerjakan asal-asalan oleh kontraktor, ada pula proyek konstruksi yang tidak terlihat fisiknya namun anggarannya jelas dan bahkan dilaporkan terealisasi.
Dugaan tersebut dilontarkan Wakil Ketua Fraksi Kebangkitan Nasional Indonesia DPRD Kabupaten Manggarai Barat, Petrus NF Tanla. Menurut dia, kondisi ini terjadi karena banyak kontraktor yang rakus di “Bumi Komodo” itu.

“Realisasi proyek yang dibiayai APBD Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2014, banyak yang bermasalah,” tuding Tanla, saat Rapat Paripurna Penyampaian Laporan Badan Legislagi (Baleg) DPRD Kabupaten Manggarai Barat Terhadap 12 Ranperda Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2015, di Labuan Bajo, Selasa (10/2).

Terhadap kondisi tersebut, legislator asal Kecamatan Ndoso itu mendesak Bupati Manggarai Barat agar melakukan evaluasi menyeluruh terhadap APBD 2014. “Bupati juga harus cek ke lapangan, terkait proyek-proyek yang dibiayai APBD 2014,” tandas Tanla.

Jika benar ditemukan ada proyek yang bermasalah, ia mendesak Bupati Manggarai Barat untuk memberikan sanksi yang keras kepada kontraktor. “Kalau proyek yang mereka kerjakan pada tahun 2014 bermasalah, jangan lagi dipercayakan untuk mengikuti dan memenangkan tender pada tahun 2015 ini,” ujarnya.

Sementara itu, ketika dikonfirmasi Wartawan usai rapat paripurna, Tanla membeberkan beberapa paket proyek yang bermasalah. Salah satunya adalah proyek Jembatan Wae Uwu, di Kecamatan Ndoso.

“Sudah tiga tahun berturut-turut Jembatan Wae Uwu dianggarkan dalam APBD, dengan total anggaran mencapai Rp1,4 miliar. Tetapi fisiknya di lapangan justru tidak ada,” beber politisi PKPI itu.

Dari pantauannya di lapangan, proyek yang sudah menghabiskan anggaran besar ini justru yang dikerjakan hanya berupa gelagar dan oprit atau timbunan material di sisi-sisi jembatan. “Sudah habiskan anggaran yang tidak sedikit, namun belum bisa difungsikan karena yang dikerjakan hanya gelagar dan oprit,” tegas Tanla.

Selain Jembatan Wae Uwu, sejumlah proyek infrastruktur jalan yang dianggarkan dalam APBD Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2014, juga disebutnya bermasalah. Di antaranya adalah ruas Jalan Momol – Ndoso – Lumut dan ruas Jalan Momol – Waning di Kecamatan Ndoso serta ruas Jalan Cabang Lambur di Kecamatan Kuwus.

“Semua dikerjakan asal-asalan. Buktinya kualitas proyek-proyek tersebut sangat buruk, sehingga ketika musim hujan tiba, aspalnya terbawa longsor. Jalan pun rusak kembali. Yang paling parah di ruas Jalan Momol – Waning,” kata Tanla.

Ia menduga, kualitas proyek-proyek ini jauh dari harapan, kemungkinan salah satunya disebabkan karena perencanaan yang buruk. “Tetapi ada juga yang volumenya sengaja dikurangi kontraktor, karena ingin mendapatkan keuntungan yang besar,” pungkas Tanla. MSE-MB