7 Tewas

Tuban (Metrobali.com)-

Sebuah pesawat Jalak Air Boeing 737-serie 400 PK-JLX dengan nomor penerbangan DPS 501 rute Jakarta-Denpasar mengalami kecelakaan saat akan mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Selasa (18/11).

Diketahui pesawat tersebut terkena wind down draft sehingga pesawat mengalami undershot dan pilot terlambat untuk melakukan recovery pada slope approach sehingga mengakibatkan pesawat terjatuh pada jarak 100 meter dari runway 09. Akibat dari kejadian tersebut 7 orsng tewas dan 25 orang alami luka berat dan sisanya luka ringan.

Evakuasi dengan menerjunkan Airport Fire Fighting & Rescue dari puing-puing pesawat yang mengapung di atas air dengan menggunakan sea reader dan rubber boar ke bibir pantai. Evakuasi berjalan lancar meski petugas pemadam kebakaran terlihat kesulitan memadamkan api. Namun api bisa dengan cepat dipadamkan.

GM Managar Angkasa Pura I Gusti Ngurah Ardita dengan cepat menghubungi RS terdekat yang ada di Bandara.

Untungnya serangkaian peristiwa tersebut, hanyalah bagian dari skenario penanggulangan keadaan darurat (PKD) Dirgantara Raharja ke-79 yang digelar di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Latihan melibatkan 742 personil dari berbagai instansi seperti Perum LPPNPI, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus I Gusti Ngurah Rai, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I, Polisi Perairan Bali, KPLP Benoa, TNI AL, TNI AU, SAR Denpasar, RSUP Sanglah, RS Kasih Ibu Kedonganan, RSUD Graha Asih, RS Surya Husada Denpasar, RS Siloam Kuta, RS Kasih Ibu Denpasar, RS Surya Husada Nusa Dua, BPBD, Badan SAR serta personil Angkasa Pura I kantor cabang bandara Internasional I gusti Ngurah Rai.

“Kegiatan latihan PKD ini merupakan komitmen dari Angkasa Pura I untuk mewujudkan pelayanan keamanan dan keselamatan penerbangan sebagai wujud dan tanggung jawab kami sebagai pengelola bandar udara sekaligus memantapkan dan meningkatkan prosedur penyelamatan dan pertolongan jika terjadi situasi darurat di lingkungan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai,” ujar Yushan Sayuti, operation Director Angkasa Pura I saat ditemui di lokasi latihan, Selasa (18/11) pagi.

Konsep latihan PKD ini adalah One Day Exercise yaitu pelaksanaan latihan bersama yang menggabungkan 3 kegiatan latihan yang dilaksanakan dalam satu hari, meliputi  Security excercise, Building fire & Full Scale Excercise of aircraft Accident on the Airport dan dilaksanakan secara real time.

Latihan ini merupakan latihan terpadu yang dilakukan secara berkala dan berkesinambungan dengan tujuan untuk menguji fungsi koordinasi, komunikasi dan komando antar unit dan instansi sesuai dengan dokumen penanggulangan keadaan darurat bandar udara  (Airport Emergency Plan Document) dan Dokumen Program keamanan Bandar Udara (Airport Security Programme Document) serta melatih dan memantapkan kemampuan para personil sesuai dengan bidang tugas masing-masing dalam  rangka PKD.

Untuk tahun depan Bandara Udara Angkasa Pura akan melakukan latihan terpadu yang serupa di 6 bandara udara di Indonesia yaitu Bandara Sultan Aji Muhamad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Bandara Ahmad Yani Semarang, Bandara Internasional lombok, Bandara Sam Ratulangi Manado, Bandara Eltari Kupang dan Bandara Sultan Hasanudin Makassar.SIA-MB