Lantik Pengurus PERADAH Bali, Gubernur Koster Minta Ambil Peran Strategis

Denpasar (Metrobali.com)-

Perhimpunan Pemuda Hindu (PERADAH) Indonesia di Bali sebagai organ pemuda berbasis Hindu diharapkan bisa mengambil peran strategis dalam pembangunan di Bali. Khususnya dalam pembangunan karakter dan pemberdayaan pemuda hingga ke desa-desa. Pasalnya, tantangan saat ini pemuda di Bali dihadapkan persoalan besar. Mulai dari sikap apatis terhadap budaya agama, lingkungan hingga kompetisi dalam berbagai bidang lainnya.

“Jika ingin Peradah Bali besar dan tetap eksis, para pengurus dan kader harus tampil dalam berbagai persolan masyarakat untuk memberikan solusi nyata. Program organisasi harus membumi, realistis dan bisa memberikan kontribusi nyata,”kata Gubernur Bali I Wayan Koster disela Pelantikan DPP PERADAH Indonesia Bali Minggu (28/10) di Gedung Wiswasabha, Kantor Gubernur Bali.

Lebih jauh, Koster menilai PERADAH dengan usia 34 tahun seharusnya lebih serius dan matang menggarap SDM yang dimiliki. Terutama aktif dalam menyikapi dan merespon dinamika Hindu yang berkembang saat ini. Ia juga mengakui, sebagai organ pemuda dengan nafas Hindu, pengurus dan anggota Peradah Bali bisa tampil di ruang publik.

“Saya memiliki harapan besar agar Peradah bisa menjadi contoh bagi organ pemuda Hindu. Bisa bekerjasama dengan semua pihak khususnya dengan PHDI sebagai majelis dalam pwningkatan srada dan bhakti umat Hindu,”tambah Mantan Sekjen PERADAH Indonesia tersebut.

Dikepemimpinannya lima tahun men datang dalam membangun Bali melalui visi Nangun Sad Kertih Loka Bali yang merupakan representaai dari konsep dan kearifan lokal di Bali yakni Tri Hita Karana, ia berharap organ pemuda khususnya Peradah bisa menjadi mitra agai kerja pemerintahan dalam pemberdayaan pemuda di desa-desa. “Peradah harus hadir juga di desa pakraman. Dekat dengan para sekaa teruna. Mereka harus dibina,”pintanya.

Ketua DPP PERADAH Indonesia Bali I Komang Agus Widiantara usai pelantikan mengatakan siap bersinergi dengan pihak swasta maupun pemerintahan dalam pembangunan di Bali khususnya pemberdayaan pemuda.
Menurutnya, sinergi adalah kunci untuk mengoptimalkan realisasi program kerja.

Pemuda kelahiran Nusa Penida ini optimis, PERADAH akan dikenal luas hingga ke desa-desa. Apalagi, SDM Peradah Bali saat ini dinilai mumpuni dengan latarbelakang pendidikan yang cukup baik. “Pendidikan tinggi memang tidak cukup. Tapi kesadaran, niat yang tulus dan totalitas untuk berkarya akan menjadi semangat pengurus dan anggota Peradah untuk berkontribusi nyata,”katanya.

Ia memaparkan ada beberapa progran kerja kerja yang dirancang seperti program Peradah Masuk Desa, pelatihan wirausaha, literasi Hindu di media sosial, penguatan karakter dan kualitas kader, peningkatan skill kader, dan pengembangan jaringan serta akses diberbagai lini.

Sementara itu Ketua PHDI Bali Prof Dr I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si menilai kiprah Peradah di Bali perlahan tapi pasti sudah menunjukkan taring. Menurutnya, PERADAH Bali selama ini sudah bersinergi dengan PHDI Bali dalam berbagai kegiatan sosial, merespon persoalan umat hingga dinamika intoleran yang berkembang di Bali.

Sebagai organ non profit alias ngayah, dukungan semua pihak khususnya Pemerintah sangat dinanti. Khususnya dalam sinergi program. “Kami yakin dipengurusan baru, Peradah tak sekadar eksis tapi juga berdampak bagi umat. Kami tunggu karya nyatanya,”ucap Rektor IHDN Denpasar ini sembari berharap Peradah Bali aktif merespon persoalan Hindu Bali yang kian dinamis.SUT-MB