Krib Penahan Pantai Hancur, Pura dan Jalan Terancam Tergerus Abrasi
Ganasnya gempuran gelombang pasang mengakibatkan krib penahan pantai sepanjang 300 meter di Banjar Pasar, Desa Yehembang, hancur.
Jika tidak cepat ditanggulangi dikhawatirkan abrasi akan semakin meluas dan mengancam keberadaan Pura Baruna yang ada ditepi pantai, setra dan jalan menuju ke Pura Dang Kahyangan Rambutsiwi, hancur.
Perbekel (Kepala Desa) Yehembang Made Semadi dikonfirmasi Minggu (9/10) mengaku sudah melaporkan kerusakan krib penahan pantai yang dibuat sekitar tahun 2000 itu ke pihak balai melalui Pemkab Jembeana.
“Rusaknya sudah lama. Kami sudah bersurat ke pihak Balai melalui Pemkab Jembrana” ujarnya.
Menurutnya, ketika kerusakan penahan pantai dengan volume sekitar 30 meter, pihaknya juga sempat melaporkan, dan pihak Balai langsung turun dan melakukan pengukuran. Bahkan sempat mendatangkan material untuk perbaikan. Namun akhirnya batal setelah semua material hanyut diterjang gelombang.
“Pengurugan yang kami lakukan secara swadaya sebagai langkah antisipasi juga ikut hanyut” imbuhnya.
Selanjutnya ia berharap pihak Balai segera melakukan perbaikan. Karena dikhawatirkan gelombang pasang yang kerap terjadi nantinya merusak jalan menuju Pura Rambutsiwi, setra (kuburan) desa Pakraman setempat dan Pura Baruna yang ada di tepi pantai Yehembang. MT-MB
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.