Denpasar (Metrobali.com)-
Masih terkait komitmen penguatan adat dan budaya, Pemprov Bali di bawah kepemimpinan Made Mangku Pastika juga mengucurkan dana untuk membantu masyarakat dalam nangun yadnya (melaksanakan upacara keagamaan). Selain itu, Gubernur Mangku Pastika juga menggelontorkan dana untuk  perbaikan dan penataan pura.

Diuraikan Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali Drs. I Ketut Teneng,SP,M.Si, sepanjang tahun 2010 hingga tahun 2013, Pemprov Bali mengalokasikan anggaran cukup besar untuk membantu umat di sembilan kabupaten/kota dalam nangun yadnya dan juga perbaikan serta penataan pura.

Pada tahun 2010, Pemprov Bali mengucurkan bantuan kemasyarakatan upacara keagamaan dan perbaikan pura sebesar Rp. 8,8 milyar lebih untuk sembilan kabupaten/kota. Selanjutnya pada tahun 2011 dan 2012, dana yang disalurkan masing-masing sebesar Rp. 9,2 milyar dan Rp. 6,6 milyar. “Sedangkan pada tahun anggaran 2013, kita mengalokasikan dana sebesar Rp. 9,8 milyar.

Selanjutnya Pemprov juga mengucurkan bantuan ngaben massal pada tahun 2010 sebesar Rp. 850 juta dan Rp. 1,5 milyar pada tahun 2011. Pada tahun 2012, kegiatan ngaben massal di sembilan kabupaten/kota mendapat bantuan sebesar Rp. 242,5 milyar. Sebagai apresiasi atas semangat umat nangun yadnya, pada tahun 2013, Pemprov Bali mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 425 juta.

Selain itu, Pemprov Bali juga mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk penataan pura di seluruh Bali. Pada tahun anggaran 2010 dan 2011, Pemprov mengucurkan anggaran sebesar Rp.1,3 milyar dan Rp. 3,045 milyar. Lanjut pada tahun 2012, penataan pura menyerap anggaran sebesar Rp. 7,742 milyar. Sedangkan pada tahun 2013 dialokasikan dana sebesar Rp. 8,23 milyar.

Masih terkait dengan upaya penataan pura, Pemprov Bali juga mengalokasikan anggaran untuk penelusuran dan penyusunan purana pura masing-masing sebesar Rp. 200 juta pada tahun 2010 dan 2011. Sementara pada tahun 2012 dianggarkan sebesar Rp. 150 juta dan Rp. 139,5 juta pada tahun 2013.

Menurut Ketut Teneng, alokasi anggaran untuk upacara keagamaan dan penataan pura se-Bali itu merupakan wujud nyata apresiasi Gubernur Mangku Pastika terhadap semangat umat dalam nangun yadnya. Hal ini sejalan dengan visi Bali Mandara yang ingin mewujudkan Bali yang Maju namun tetap metaksu. Ditambahkan Ketut Teneng, Taksu Pulau Dewata akan tetap terjaga melalui pelaksanaan yadnya. Pelaksanaan yadnya juga erat kaitannya dengan pelestarian adat dan budaya sebagai modal utama pembangunan Bali yang bertumpu pada sektor pariwisata. DP-MB