Badung Belajar Desa Wisata ke Sleman
Mangupura (Metrobali.com)-


Kabupaten Badung dibawah pimpinan Bupati Badung A.A. Gde Agung terus berupaya mengembangkan pariwisata yang berkualitas (quality tourism). Salah satu upaya yang ingin diwujudkan dalam pengembangan pariwisata di Badung saat ini yakni menggali potensi-potensi pariwisata khususnya dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat (desa wisata). Guna memaksimalkan pengembangan desa wisata ini, diperlukan pengetahuan maupun pembelajaran dari daerah yang sudah berhasil dalam pengembangan desa wisata. Untuk itu dalam Pekan Informasi Pembangunan (PIP) tahun 2015, Badung mengangkat tema “Pengembangan pariwisata berbasis masyarakat (community based tourism) melalui desa wisata dan kota kreatif”. Dengan stady banding ke Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dalam kunjungan ke Kabupaten Sleman, rombongan PIP Badung dipimpin langsung Bupati Badung A.A. Gde Agung. Ikut serta Sekda Badung Kompyang R. Swandika, Asisten Administrasi Umum I Gst Ngr Oka Darmawan, Kabag Humas dan Protokol A.A. Gede Raka Yuda, Kabag Umum I Nyoman Suardana, Sekretaris Bappeda Agus Ariawan, dari dinas Periwisata, Diskoperindag, rekan Pers Badung, jajaran Humas dan Protokol Badung serta Pokdarwis Desa Carangsari dan Pokdarwis Petang, Senin (25/5) . Kunjungan ini diterima Bupati Sleman H. Sri Purnomo yang didampingi Sekda Sleman H. Sunarto, Kadisbudpar  A.A. Ayu Laksmi Dewi, Kadisperindagkop Pustopo di Aula Rumah Dinas Bupati Sleman.

Dalam sambutannya Bupati Gde Agung menekankan bahwa kunjungan bersama rombongan PIP tahun 2015 ini selain sebagai media untuk mempererat tali silahturahmi antara Pemkab Badung dengan Pemkab Sleman, tentu juga dipandang sebagai wahana berbagi pengalaman khususnya berkenaan dengan pengembangan desa wisata. Bupati mengakui saat ini badung tengah berusaha mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat melalui desa wisata.  Melalui pengembangan desa wisata ini diharapkan dapat membangkitkan sektor-sektor perekonomian lainnya di pedesaan seperti agrowisata, ekowisata, serta sektor UMKM dan ekonomi kreatif yang saat ini tengah mulai digeluti masyarakat di pedesaan.

Lebih lanjut dijelaskan, dipilihnya Kab. Sleman menjadi obyek kunjungan, karena Kab. Sleman dinilai berhasil dalam pengembangan desa wisata dengan meraih penghargaan di tingkat nasional maupun internasional. “Dari informasi bahwa desa wisata di Sleman ini menjadi yang terbaik di Indonesia, dan diakui secara internasional. Oleh karena itu kami di Badung sedang mengembangkan desa wisata maka kami belajar ke Sleman. Kami berkeyakinan tempat ini sangat tepat untuk kami belajar,” jelasnya.

Sementara itu Bupati Sleman Sri Purnomo menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan Bupati Badung beserta rombongan PIP ke Kab. Sleman. Berkaitan dengan pengembangan desa wisata di Sleman, Beliau mengungkapkan bahwa di Kab. Sleman terdapat 30 desa wisata. Salah satu desa wisata yang terkenal di Sleman yaitu Desa Wisata Pulesari dengan pengembangan tanaman salak pondoh. Keberhasilan Sleman dalam pengembangan desa wisata ini telah berhasil menjadi yang terbaik di Indonesia dengan meraih smart tourism. Ditambahkan bahwa konsep desa di Kab. Sleman yaitu dengan pengembangan potensi yang dimiliki desa itu sendiri. “Misalnya kalau wilayahnya pertanian kita kembangkan wisata pertanian, kalau UMKM dikembangkan UMKM. Kebiasaan yang ada di masyarakat itu yang kita kembangkan dan kita jual,” imbuhnya seraya mengatakan keberadaan desa wisata di Sleman juga mendapat dukungan dari keistimewaan Yogyakarta.

Usai diterima Bupati Sleman, Bupati Badung bersama rombongan PIP didampingi Kadisbud Par Sleman berkunjung ke Desa Wisata Pulesari yang berada di Dusun Pulesari, Wonokerto, Kecamatan Turi, Kab Sleman. Di Desa wisata ini dikembangkan pertanian salak pondoh seluas sekitar 20,5 Ha. RED-MB