Martono

Bangli (Metrobali.com)-

Keluarga besar Jero Wacik yang berada di Banjar Batur Tengah Kota, Desa Batur Tengah, Kintamani, Bangli ditemui Kamis (4/9) sangat kaget sekaligus kecewa begitu mendengar saudaranya ditetapkan menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Rabu (3/9) kemarin.

Seperti yang dituturkan oleh pak Martono, kerabat Jero Wacik ini sangat kecewa dengan pemberitaan bertubi-tubi yang mengatakan jika Jero Wacik seorang pemeras. Menurutnya dari lahir Jero Wacik sudah di takdirkan sebagai pemangku, karena itu sangkaan menjadi pemeras sangat-sangat membuat keluarganya terluka.

“Di Batur pemangku tidak ada pemerasan apa itu beritanya kok seperti itu, yang jelas pemangku tidak boleh melakukan pemerasan, pantang seorang pemangku memeras, bapak kan seorang pemangku desa,” katanya, ditemui di kediamannya di Desa Batur Tengah, Kintamani, Bangli, Kamis (4/9) pagi.

Dia pun sangat yakin jika yang dituduhkan oleh KPK itu tidak benar sama sekali. Karena sosok Jero Wacik baik di keluarga dan di masyarakat sekitar Desa Batur dikenal sosok yang sederhana

Rumah seluas kurang lebih 10 are itu tampak tua dimakan usia, Metro Bali yang berkunjung ke rumah warisan pemberian orang tua Jero Wacik ini menurut Martono sama sekali belum pernah dipugar. Seluruh keluarganya hidup sederhana tanpa bantuan dari Jero Wacik.

“Saya jualan kain di pasar Kintamani, itu saja dan tidak ada bantuan dari Bapak, ” ungkap Martono.

Senada dengan Martono, Putu Puspawati juga menegaskan jika dirinya hanyalah seorang penjual kopi di pasar Jeruk Kintamani, karena itu adanya sangkaan aset Jero Wacik senilai Rp16,6 milyar diapun kaget. Martono dan Puspa sangat percaya jika Jero Wacik tidak pernah melakukan pemerasan.

“Sekali lagi saya yakin bapak tidak melakukan hal itu, memang saya nonton terus beritanya sejak 2 bulan tapi bapak tidak pernah cerita apapun perihal masalah pekerjaannya tidak pernah sama sekali,” tegasnya.

Sebagai kerabat dekatnya, diapun mendoakan semoga saudaranya itu selalu sehat dan bisa melewati semua cobaan yang tengah dihadapinya itu. SIA-MB