Panusunan-Siregar

Denpasar, (Metrobali.com) –

Kenaikan indeks pada kelima kelompok pengeluaran menjadi pemicu inflasi Kota Denpasar sebesar 0,39 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 117,26 selama bulan Mei 2015, atau tingkat inflasi tahun kelender yakni Mei 2015 terhadap Mei 2014 sebesar 0,70 persen.

“Sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun yakni Mei 2015 terhadap Mei 2014 sebesar 6,24 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar di Denpasar, Senin ( 1/6 ).

Ia menjelaskan, kelima kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan dan pemicu terjadi inflasi tersebut terdiri atas kelompok kesehatan 0,73 persen, kelompok bahan makanan 0,67 persen serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,42 persen.

Selain itu juga kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,41 persen, kelompok sandang 0,31 persen, kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,11 persen, serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,06 persen.

Panasunan Siregar menambahkan, komponen inti pada bulan Mei 2015 mengalami inflasi sebesar 0,16 persen, komponen harga diatur pemerintah inflasi sebesar 0,12 persen serta komponen bergejolak inflasi sebesar 0,11 persen.

Komoditas yang mengalami peningkatan harga antara lain daging ayam ras, cabai merah, kangkung, ikan kembung, rokok keretek, rokok keretek filter, tarif listrik, taris sewa rumah dan bensin.

Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain beras, cabai rawit, bawang merah, nangka muda dan susu untuk balita.

Dari 82 kota di Indonesia yang menjadi sasaran survei, 81 kota di antaranya mengalami inflasi dan satu kota mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Palu 2,24 persen serta terendah di Singkawang 0,03 persen. Deflasi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 0,61 persen, ujar Panasunan Siregar. AN-MB