prosesi pecaruan di kertagosa 2

Klungkung (Metrobali.com)-

Pemerintah Kabupaten Klungkung menggelar upacara Caru Rsi Gana dan Melaspas di objek wisata Kertagosa, Rabu (18/2). Upacara ini digelar setelah selesainya pengerjaan renovasi atau perbaikan atap bangunan yang ada di objek wisata tersebut.

Untuk pertama kalinya upacara ini dilangsungkan di objek wisata Kertagosa sejak berakhirnya perang Puputan Klungkung tahun 1908 silam. Upacara yang digelar ini adalah bertujuan untuk mengembalikan aura positif dan kesucian Kertagosa.

Dewa Ketut Soma dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Klungkung mengatakan, untuk mengembalikan kesucian suatu bangunan maupun lingkungannya perlu dilaksanakan sebuah upacara atau yadnya. “Untuk mengembalikan keposisi awal perlu dilaksanakan sebuah yadnya atau pemarisudha,”sebut pemerhati budaya ini.

Lebih jauh dijelaskan, upacara pecaruan dan melaspas di objek wisata Kertagosa adalah untuk menyucikan kembali palemahan termasuk bangunan-bangunannya dari segala kotoran dan aura yang kurang bagus paska perbaikan atap yang sempat dilakukan, sehingga lingkungan disini menjadi suci dan seimbang. “Upacara ini perlu dilakukan, apalagi sejak tahun 1908 belum pernah menggelar Pecaruan Rsi Gana disini,”terang Dewa soma.

Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta menyatakan dengan digelarnya upacara pecaruan dan melaspas ini mampu menghilangkan segala leteh atau kotoran yang ada, sehingga kesucian dari objek wisata Kertagosa bisa kembali dan dilestarikan keberadaannya. “Semoga dengan digelarnya upacara ini tamu atau wisatawan yang datang menjadi betah berada disini,”ujar Bupati suwirta.

Sementara itu, dalam upacara pecaruan Rsi Gana dan melaspas ini dihadiri pula pimpinan SKPD dilingkup Pemkab Klungkung dan jajaran pegawai pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Klungkung. Upacara ini diisi dengan persembahyangan bersama dipuput Ida Pedanda Gede Made Tembau dari Geriya Kulon, Aan, Banjarangkan. RED-MB