Karya Guruh Soekarnoputra isi pembukaan TAFISA 2016

Sejumlah seniman membawakan tari dan lagu saat pembukaan The 6th TAFISA World Sport for All Games 2016 di Ancol, Jakarta, Sabtu malam (8/10/2016). Kegiatan olah raga rekreasi tersebut mempertandingkan dan menampilkan lebih dari 50 cabang olah raga yang diikuti 84 negara. (Media Center TAFISA/ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/kye/16)
 
Jakarta (Metrobali.com)-
Pergelaran seni tradisional Indonesia yang dikemas sedemikian rupa oleh seniman Guruh Soekarnoputra menjadi sajian utama dalam Pembukaan The Association for International Sport for All (TAFISA) World Sport for All Games atau Pesta Olahraga Masyarakat 2016 di Jakarta, Sabtu (8/10) malam.

Sejak alat musik dol dari Bengkulu dipukul oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai tanda resmi dimulainya TAFISA 2016, satu demi satu tarian, nyanyian hingga pertunjukan pencak silat memasuki panggung yang terletak di Pantai Carnaval Ancol Beach City (ABC), Taman Impian Jaya Ancol.

Awalnya, Guruh menampilkan campuran tarian tradisional dari beberapa daerah di Indonesia sebagai pembukaan. Lenggak-lenggok para penari diiringi latar belakang seni grafis hasil olahan para teknisi digital.

Kemudian muncullah penyanyi Lea Simanjuntak dengan suara soprannya, melantunkan lagu tentang keindahan alam Indonesia.

Usai penampilan penyanyi bersuku Batak itu, para penonton acara pembukaan dengan tema “Budaya Bertemu Tekonologi, di Laut Indonesia Hebat” kemudian dihibur oleh goyangan Tari Sajojo bersama lagu dengan judul yang sama dibawakan oleh Edo Kondologit.

Setelah itu, ada penampilan pencak silat dan tarian dari Minahasa, Sulawesi Utara, dilanjutkan dengan peragaan senam Poco-poco.

Penonton yang basah karena hujan, sebab di lokasi pembukaan tidak beratap, kemudian “dihangatkan” dengan lagu dari paduan suara yang menyanyikan lagu “Aku Makin Cinta” yang dipopulerkan oleh biduan Vina Panduwinata dan I Have a Dream, lagu terkenal dari kelompok ABBA.

Tidak lama setelah penonton ikut bernyanyi, Guruh menampilkan pertunjukan alat musik khas Bengkulu, Dol. Lalu kemudian diikuti oleh penampilan Krisdayanti, menyanyikan lagu yang dipopulerkannya, “Mahadaya Cinta”.

Berlanjut lagi dengan penampilan Tari Paraga dari Sulawesi Tenggara. Tarian ini memadumadankan pengendalian bola rotan menggunakan kaki sembari penari melakukan gerak akrobatik satu sama lain.

Pertunjukan Bambu Gila dari Maluku dan Tari Saman suku Gayo, Aceh, kemudian menjadi penampilan terakhir sebelum acara ditutup dengan Puspa Ragam Indonesia, pertunjukan bersambung (“medley”) beberapa tarian dan lagu Nusantara.

The Association for International Sport for All (TAFISA) World Sport for All Games atau Pesta Olahraga Masyarakat 2016 di Jakarta sendiri mengambil tema “Unity in Diversity” atau Persatuan dalam Perbedaan.

“Ini bentuk persatuan antara Nusantara dan dunia,” ujar Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani dalam acara tersebut. Ant