Gianyar (Metrobali.com)-

Masalah Tahura, bukan lagi menjadi Taman Hutan Rakyat, jelas Mangku Pastika didampingi Ketut Sudikerta dalam kampanye terbuka putaran ke-4 untuk pasangan PastiKerta di Wantilan Sidan, Gianyar, Senin sore (6/5).

“Saya diberi tahu Ketua Komisi Satu 1 DPRD Bali, Made Arjaya, bahwa Tahura sudah jadi Taman Hutan Politik. Nuansa politisnya besar sekali, apalagi terus diberitakan media tertentu tanpa ada kofirmasi dari pihak terkait,” jelas Pastika, “Anehnya mereka ini tidak pernah masuk ke Tahura. Jadi tidak tahu apa yang terjadi di dalamnya. Saya berkali kali masuk kesana, saya tahu persis banyak pohon bakau yang dililit plastik akarnya. Karena setiap hari ada empat truk sampah plastik yang masuk lewat sungai ataupun laut ke hutan bakau itu.”

Karena itu Mangku Pastika menanyakan pada Puspayoga saat debat di TV One, “Saya tanya berapa harga sewa, kalau disewakan atau berapa harga kontrak, bila dikontrakan. Eh dia jawab tidak tahu.” Kata Mangku pastika pantas tidak tahu, karena tidak pernah ikut terlibat dalam mengurus soal soal pemerintahan.

Hal lain yang dibicarakan Mangku Pastika soal anggaran Pemprov Bali yang disinggung konstestan lain. Menurut Mangku Pastika setiap pos anggaran Pemprov Bali tidak langsung digunakan. Selama menunggu jatuh tempo, dananya didepositokan di BPD. Untuk aktivitas ini, usulan pemerintah sudah disetujui legislatif, “Kalau mereka mempersoalkan uang itu, artinya mereka melecehkan anggota DPRD Bali yang sudah menyetujui hal tersebut.”

Menurut Mangku Pastika mereka yang selalu meributkan soal ini, tidak mengerti soal penganggaran, tidak pernah baca. Bagaimana kalau tidak mengerti, selalu menyalahkan pihak lain, tanpa mempelajari terlebih dahulu apa persoalannya.

Jurkam pada kampanye ini adalah Cok Budi Suryawan (CBS) yang minta agar warga Gianyar, untuk memilih Pasti Kerta dengan mencoblos nomor 2, “Agar pembangunan di Bali ini terus berlanjut.” Jurkam Ketut Suandi kembali mengingatkan bahwa dirinya dulu sempat berseberangan dengan Mangku Pastika karena menjadi ketua tim sukses calon gubernur Cok Budi Suryawan, “Tapi setelah tahu program Mangku Pastika sangat pro-rakyat maka saya dukung penuh pak Mangku dan Ketua saya di Golkar pak Ketut Sudikerta.”

Anggota DPRD-RI Sumarjaya Linggih, meminta rakyat sadar bahwa Bali yang bertumpu pada pariwisata, memerlukan seorang pemimpin yang paham bagaimana membuat Bali aman, “Karena setiap saat ancaman baik kriminal lokal, narkoba dan kejahatan trans nasional akan terus ada. Maka perlu orang yang bisa menjaga dan mengembalikan keamanan di Bali.

Setelah kampanye di Gianyar, Mangku Pastika menghadiri kegiatan di Puri Pemecutan. Di sana Mangku Pastika disambut oleh Ida Cokorde Pemecutan dan keluarga. Selain disambut semeton puri, Pastika juga disambut warga  pemecutan. RED-MB