“Masyarakat Negeri Matahari Terbit itu berlibur ke Pulau Dewata sebanyak 179.651 orang selama sembilan bulan, periode Januari-September 2016, atau meningkat 5,62 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Senin (21/11).

Ia mengatakan, Jepang memberikan kontribusi sebesar 4,94 persen dari total wisman berkunjung ke Pulau Dewata sebanyak 3,63 juta orang selama periode Januari-September 2016, meningkat 21,69 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 2,99 juta orang.

“Jepang sebelumnya berada pada peringkat kedua setelah Australia, namun posisinya itu merosot yang disalip oleh Tiongkok karena masyarakatnya berwisata ke Bali meningkat hingga 35,84 persen,” ujar Adi Nugroho.

Tiongkok yang tadinya berada pada peringkat tiga, naik ke peringkat dua, karena masyarakatnya berliburan ke Bali sebanyak 741.741 orang selama sembilan bulan pertama 2016, meningkat signifikan dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 546.034 orang.

Adi Nugroho menambahkan, masyarakat negeri matahari terbit itu umumnya sangat senang dengan keunikan seni budaya Bali itu, disamping keindahan panorama alam.

Untuk itu wisatawan Jepang dalam liburannya ke Bali sering memanfaatkan untuk mempelajari tabuh dan tari Bali. Mereka belajar seni pada sejumlah seniman asal di Pulau Dewata, bahkan ada sanggar di Ubud, Kabupaten Gianyar secara khusus mengajar wisatawan untuk menabuh dan menari Bali.

“Mereka tidak sekali berliburan ke Bali, karena tahun depannya juga kembali berwisata ke Pulau Dewata sambil kembali melanjutkan mempelajari tabuh dan tari Bali,” ujarnya. Sumber : Antara