kedelai

Denpasar  (Metrobali.com)-

Kabupaten Jembrana, daerah ujung Barat Pulau Bali mampu memberikan andil sebesar 39,67 persen atau menghasilkan 3.248 ton ton dari total produksi biji kedelai di Pulau Dewata sebanyak 8.187 ton pada tahun 2014.

“Kontribusi tertinggi yang mampu mendongkrak produksi kedelai Bali berkat daerah Bali barat itu memiliki program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) seluas 1.000 hektare,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Panasunan Siregar di Denpasar, Jumat (27/3).

Ia mengatakan, setelah Jembrana disusul Kabupaten Gianyar yang menghasilkan 1.467 ton atau 17,97 persen dari total produksi Bali secara keseluruhan.

Sedangkan Kabupaten Badung berada di urutan ketiga menghasilkan 1.219 ton (14,89 persen). Enam kabupaten dan kota lainnya yang meliputi Kabupaten Buleleng, Tabanan, Klungkung, Bangli, Karangasem dan Kota Denpasar andilnya kurang dari 14 persen.

Panasunan Siregar menjelaskan, areal panen kedelai tahun 2014 relatif sama dengan tahun sebelumnya dan puncaknyapun hampir sama pada bulan Juli.

Produksi kedelai sebanyak 8.187 ton biji kering selama 2014 itu mengalami peningkatan 10,14 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 7.334 ton.

Kenaikan produksi kedelai itu terjadi pada subround II (Mei-Agustus) 2014 sebesar 43,47 persen atau 1.805 ton.

Produksi pada subround I (Januari-April) mengalami penurunan 54,85 persen atau 413 ton dan subround III (September-Desember) juga turun sebesar 638 ton atau 25,24 persen.

Produksi kedelai tersebut diharapkan dapat ditingkatkan dalam tahun 2015, karena Dinas Pertanian Tanaman Pangan setempat akan mengembangkan tanaman kedelai seluas 2.000 hektare, sebagai upaya memantapkan ketahanan produksi kedelai.

Menurut Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali Ir Ida Bagus Wisnuardhana, MSI, pengembangan tanaman kedelai tersebut mendapat dukungan dana dari Kementeriaan Pertanian. AN-MB