Jembrana (Metrobali.com)-

Jelang Hari Raya Idul Adha, harga sejumlah sembako di pasar Jembrana bervariasi. Di pasar umum Negara harga sejumlah sembako seperti beras, tepung terigu, minyak goreng dan beras mengalami kenaikan. Namun disejumlah  pasar tradisional lainnya harga komoditi tersebut masih normal.

Pantauan Metro Bali, Rabu (10/10) harga beras di pasar umum Negara naik dari Rp.8 ribu menjadi Rp.9 ribu, sedangkan harga beras Jembrana naik menjadi Rp.9.500 dari Rp. 9 ribu perkilogram. Sementara harga beras di pasar tradisional Lelateng masih kisaran Rp.9 ribu perkilogramnya.  

Demikian juga dengan harga tepung terigu naik menjadi R.6.500 dari Rp.6 ribu perkilogram. Minyak goreng super juga mengalami kenaikan Rp.500 dari Rp.10 ribu menjadi Rp.10.500 perliternya. Sedangkan komoditi ketan mengalami kenaikan sangat tinggi, dari Rp.12.500 menjadi Rp.15 ribu perkilogramnya. Sementara di pasar tradisional Lelateng komoditi tersebut masih dijual kisaran Rp.13.500 perkilogramnya.

Selain naik, sejumlah harga sembako juga mengalami penurunan seperti gula pasir, lombok, bawang putih, bawang merah dan telur. Di pasar Umum Negara harga gula pasir turun dari Rp.11 ribu menjadi Rp.10 ribu perkilogram. Sedangkan harga lombok dari Rp.30 ribu menjadi Rp.25 ribu perkilogram. Harga telur dari Rp.1.100 menjadi seribu rupiah perbutirnya. Untuk harga bawang putih dari Rp.12 ribu menjadi Rp.11 ribu dan bawang merah menjadi Rp.20 ribu dari Rp.22 ribu perkilogramnya.

“Sekarang harga sembako tidak bisa ditebak, seperti Lombok, kalau saudagarnya banyak masuk, harganya bisa turun, kalau tidak harganya pasti naik. Apalagi di Jembrana tidak panen. Kalau beras sudah naik seminggu lalu” ujar Nyoman Kantun, salah seorang pedagang di pasar umum Negara.

Meski terjadi kenaikan harga pada sejumlah komoditi sembako, sejumlah pedagang mengaku  permintaan masyarakat akan sembako masih cukup tinggi. Sejumlah pedagang memprediksi kenaikan harga akan terjadi menjelang Galungan dan Kuningan. MT-MB