Foto: Tokoh perempuan Bali Dr. A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda, S.H., M.M., M.H., bersama keluarga, sahabat dan kolega merayakan HUT ke-52 serangkaian melepas tahun 2019 dan menyongsong tahun baru 2020.

Denpasar (Metrobali.com)-

Menjadi sosok perempuan ataupun seorang ibu yang sukses dan tidak meninggalkan kewajibannya di urusan domestik (rumah tangga dan keluarga) sambil mengukir karya dan prestasi di ranah publik bukanlah perkara mudah.

Namun hal ini mampu dilewati dan dicapai dengan penuh sukacita oleh tokoh perempuan Bali Dr. A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda, S.H., M.M., M.H., hingga memasuki usianya yang ke-52 tahun pada 31 Desember 2019 ini.

Segudang karya dan prestasi dalam urusan perempuan dan anak khususnya terkait pendidikan karakter anak hingga pemberdayaan ekonomi perempuan ditorehkan sepanjang karir dari putri sulung pendiri Perdiknas Prof IGN Gorda (almarhum) ini.

Khususnya juga di tahun 2019 karya dan prestasi ini juga mendapatkan pengakuan dan dukungan dari berbagai pihak termasuk sejumlah kementerian.

Tini Gorda pun menutup tahun 2019 ini ibarat “Lukisan Indah di Akhir Tahun” yang bertepatan pula dengan HUT (Hari Ulang Tahun) ke-52 pada 31 Desember 2019, Hari Ulang Tahun Pernikahan ke-27 pada 25 Desember 2019 dan HUT Pertama Luwes Gallery pada 22 Desember 2019.

“Tahun 2019 ini jadi tahun yang indah bagi saya untuk urusan domestik dan publik. Tahun 2020 saya akan lebih fokus di akademik mengejar guru besar (profesor) dan mewujudkan punya sekolah calon ayah dan ibu,” kata Tini Gorda ditemui di kediamannya di Jalan Setyaki, Denpasar, Selasa (31/12/2019) serangkaian merayakan HUT ke-52, melepas tahun 2019 dan menyambut tahun baru 2020.

Lewati Jubelium Emas Perdiknas hingga Suksesi BKOW Bali

Dalam hal urusan publik, banyak prestasi dan capaian yang ditorehkan tahun 2019 bahkan menjadi catatan sejarah tersendiri bagi Tini Gorda.

Pertama, Tini Gorda mengakhiri kepemimpinan sebagai Ketua Perdiknas (Perkumpulan Pendidikan Nasional) dua periode dan berhasil membawa organisasi ini melewati Jubileum Emas (usia 50 tahun) sebagai organisasi pendidikan yang kian diperhitungkan di kancah lokal, nasional maupun internasional dalam hal mencetak SDM unggul menuju generasi emas Indonesia tahun 2045.

Melepas tanggung jawab sebagai Ketua Perdiknas di tahun 2019 ini, Tini Gorda pun dipercaya sebagai Kepala Pusat Studi Undiknas (Universitas Pendidikan Nasional), sebagai salah satu lembaga pendidikan di bawah naungan Perdiknas.

Kedua, Tini Gorda berhasil memimpin wadah organisasi perempuan selaku Ketua Umum Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Bali Masa Bhakti 2009-2014 dan 2014-2019. Di penghujung tahun 2019 ia pun mengantarkan organisasi ini melewati suksesi kepemimpinan dengan baik.

Istri Wakil Gubernur Bali Ny. Cokorda Putri Hariyani Ardhana Sukawati (Ny. Cok Ace) secara aklamasi terpilih sebagai Ketua Umum BKO Provinsi Bali Masa Bhakti 2019-2024 dalam acara Raker dan Rapim BKOW yang berlangsung di Gedung Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali, Minggu (15/12/2019).

“Selama 10 tahun belajar jadi pemimpin publik, ilmunya semua saya dapatkan di BKOW yang mewadahi 23 organisasi perempuan. Di BKOW kesabaran saya dilatih,” kata Tini Gorda.

“Saya belajar menyampaikan ide dan memimpin tanpa teriakan. Kata kuncinya kerja cerdas, kerja iklas, kerja tuntas dan penting karakter tidak arogan sehingga saya diterima dengan baik. Maka bagi saya BKOW seperti laboratorium hidup untuk jadi pemimpin,” papar Tini Gorda.

Program GTS Institute Diapreasiasi Tiga Kementerian

Ketiga, di pertengahan tahun 2019 ini Tini Gorda melahirkan satu organisasi baru yang berangkat dari kegalauannya atas permasalahan anak yakni GTS (Good-Trustworthy-Smart) Institute Bali.

GTS Institut Bali mengusung visi menjadi pusat pembelajaran peningkatan kualitas SDM. Salah satu progam unggulan dari lembaga yang bernaung di bawah Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) Provinsi Bali yang beralamat di Jalan Tukad Batanghari XI C, No.17, Panjer, Denpasar ini yakni diklat (pendidikan dan pelatihan) bagi calon ayah dan ibu.

Bahkan program inovasi pengembangan karakter emas sekolah calon ayah dan ibu ini walau baru berjalan beberapa bulan dan ibarat “seumur” jagung ternyata sudah “melesat dan bersinar” diakui dan diapresiasi tiga kementerian

Yakni Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan hingga yang teranyar dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dan satu lembaga negara seperti Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Terakhir GTS Institute Bali mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dengan masuk peringkat 8 dari 10 besar penerima Penghargaan Inovasi Partisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).

Penghargaan ini diserahkan serangkaian Puncak Peringatan Hari Ibu PHI Kawasan Kota Lama, Semarang, Jawa Tengah, 21-22 Desember 2019.

Program pengembangan karakter emas calon ayah dan ibu ini juga diadopsi oleh Pusat Studi Undiknas (PSU) dan telah dikerjasamakan dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menjadi progam nasional.

Nantinya mulai tahun 2020 rencananya progam pengembangan karakter calon ayah dan ibu ini akan dijalankan di seluruh Indonesia di bawah program BKKBN.

“Melalui GTS Institute kami ingin selamatkan generasi penerus  bangsa melalui pendidikan preventif dan preemtif siapkan calon ayah dan ibu untuk memutus mata rantai permasalahan anak. Dan kita hanya punya waktu 26 tahun lagi menyongsong generasi emas Indonesia 2045,” kata Tini Gorda yang juga Ketua DPD IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) Bali ini.

Sukses di Urusan Domestik, Keluarga Bahagia

Moncer di urusan publik tak lantas juga membuat Tini Gorda melupakan urusan domestik (rumah tangga dan keluarga). Ia juga menjadi ibu yang baik bagi kedua orang anaknya (A.A. Bagus Ngurah Agung Surya Putra, S.H., LL.M.,dan A.A.A. Agung Candra Dewi, S.T.,) serta menjadi istri yang baik bagi suaminya A.A. Bagus Ngurah Agung, SH, MM,

“Di usia 52 tahun 2019 ini capaian domestik sudah sesuai harapan. Anak pertama saya sudah selesai S-2 di Belanda. Yang nomor dua anak perempuan saya sedang dalam proses S-2 dan semoga Maret 2020 dapat gelar Master Teknik di Universitas Udayana,” papar Tini Gorda.

Karenanya dengan tercapai berbagai urusan domestik dan publik di tahun 2019 ini, Tini Gorda merasa semakin nyaman menatap tahun 2020 dan melanjutkan karya-karyanya untuk pendidikan dan pembangunan karakter SDM putra putri Bali.

“Jadilah orang yang selalu berbuat dan tetap ingin berbuat baik. Tapi baik  yang GTS (Good-Trustworthy-Smart) bukan lips servis, jadi bisa bertahan lama. Jadilah payung bagi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan,” tutup Tini Gorda. (wid)