Jpeg
Jpeg

Sosialisasi Asuransi bencana dan pertanian di Nusa Dua, Bali, Senin (7/9).

Nusa Dua, Bali (Metrobali.com)-

Di tahun 2015, pemerintah Indonesia melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyiapkan dua layanan asuransi bagi masyarakat yaitu asuransi pertanian dan bencana.

Menurut Muliaman D Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK pusat, saat ini implementasi Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) sangat penting dan perlu dikembangkan mengingat Indonesia adalah negara rawan bencana sehingga Indonesia harus banyak belajar dari negara lain bagaimana mengatasi bencana alam dan memitigasi akibat yang ditimbulkan oleh bencana tersebut.

“Tantangan kita adalah bagaimana agar penetrasi produk asuransi bisa disosialisasikan kepada masyarakat. Dari waktu ke waktu perlu kita dorong. Produk asuransi yang relevan yang sudah ada sekarang ini antara lain asuransi mikro, dan lainnya. Nah yang sekarang kami lakukan dan akan kita komit terapkan yaitu asuransi pertanian dan asuransi bencana,” kata Muliaman di Nusa Dua, Senin (7/9).

Karenanya, asuransi bencana perlu dikembangkan mengingat Indonesia secara geografis terletak di kawasan cincin api. Selain itu, tantangannya juga sangat besar, untuk bisa merealisasikan program asuransi bencana diperlukan anggaran yang tidak sedikit.

Ditambahkan oleh Firdaus Djaelani, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB), pihaknya selain mengembangkan asuransi kebencanaan, saat ini juga tengah menggenjot asuransi pertanian. Pemerintah Indonesia mentargetkan pada akhir tahun 2015 program tersebut bisa tercapai.

“Kalau asuransi pertanian ini sudah kita siapkan dan memang jika ada masyarakat yang ingin memanfaatkan asuransi ini perlu lebih detail menyerahkan data lahannya, karena semua latar belakang masyarakat yang memiliki lahan akan dicek, apakah lahannya dipinggir tebing, luasnya berapa, terus deket sungai gak, hal seperti inilah yang menjadi acuan,” kata Firdaus.

Untuk asuransi pertanian, kata Firdaus total aset yang digelontorkan sekitar Rp150 milyar yang dilakukan secara bertahap. Diharapkan dengan stimulus tersebut, ada sektor swasta yang mau ikut turut mendukung program ini.

“Saat ini sudah ada beberapa asuransi yang mau dengan program ini, ya kita harapkan lebih banyak lagi perusahaan asuransi yang mau bekerjasama untuk mendukung program ini,” tandasnya.SIA-MB