Jakarta (Metrobali.com) –

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat dibuka menguat 26,35 poin atau 0,61 persen menjadi 4.352,55 seiring dengan bursa di kawasan Asia, sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 6,73 poin (0,93 persen) ke level 728,74.

Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa sebagian bursa saham di kawasan Asia yang cenderung kembali menguat menjadi sentimen positif sehingga IHSG dapat keluar dari tren pelemahannya.

“Peluang indeks BEI menguat masih terbuka namun cenderung dibayangi aksi ambil untung,” katanya.

Kendati demikian, ia mengatakan bahwa rupiah yang cenderung berfluktuasi serta belum adanya kejelasan pelaksanaan pengurangan (tapering off) stimulus keuangan the Fed masih membayangi pergerakan indeks BEI.

Ia memperkirakan pergerakan indeks BEI pada akhir pekan ini (22/11) akan berada di kisaran 4.312-4.362 poin.

Analis Samuel Sekuritas, Benedictus Agung menambahkan rupiah relatif bergerak mendatar pagi ini begitu juga dengan imbal hasil (yield) Obligasi tenor 10 tahun Indonesia dan dikombinasi dengan dengan kondisi pasar saham diperkirakan IHSG cenderung bergerak “flat”.

Namun, ia menambahkan potensi penguatan indeks BEI cukup terbuka menyusul saham sektor perkebunan diperkirakan dapat kembali menguat akibat penguatan harga minyak.

Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng menguat 150,50 poin (0,64 persen) ke level 23.730,79, indeks Nikkei-225 naik 145,10 poin (0,94 persen) ke level 15.510,21, dan Straits Times melemah 3,45oin (0,09 persen) ke posisi 3.168,28. (Ant)