Berbagai dan Peduli terhadap Sesama

GM Blue Bird Area Bali-Lombok dr. Putu Gede Panca Wiadnyana berbagi kasih dan peduli terhadap sesama pada acara HUT Blue Bird ke-45,di Denpasar Bali

GM Blue Bird Area Bali-Lombok dr. Putu Gede Panca Wiadnyana berbagi kasih dan peduli terhadap sesama pada acara HUT Blue Bird ke-45, di Denpasar Bali, Selasa (2/5).

Denpasar (Metrobali.com)-

Peringatan Hari Ulang Tahun Blue Bird yang ke-45 tahun 2017 mengusung tema P45TI. Pasti yang dimaksud Pasti untuk customer, pasti untuk keluarganya , pasti untuk pemerintah dan pasti ada juga untuk masyarakat sekitarnya.

Demikian disampaikan GM Blue Bird Area Bali-Lombok dr. Putu Gede Panca Wiadnyana pada acara HUT Blue Bird ke-45,di Denpasar Bali, Selasa (2/5). Yang menarik, kegiatan HUT kali ini diisi dengan ruang berbagi kasih dan rejeki bagi orang yang kurang mampu dan orang yang masih memerlukan pertolongan dalam bidang pendidikan.

‘’Kita memang punya anak binaan juga di daerah Bangali juga , ada di Pengotan karena di situ juga desa tua. Desa yang perlu kita pedulikan. Kita tahu mungkin pertumbuhanya belum begitu bagus,  nah kita focus kependidikannya, terutama untuk anak-anak perempuan’’ katanya.

Dikatakan, focus Blue Bird adalah peduli terhadap sesama pada daerah itu. Karena di sana banyak anak-anak yang menikah muda, dengan pendidikan mereka akan lebih terbuka cara berpikir dan wawasannya.

Dr. Panca Berbagi

Diharapkan dengan pendidikan akan bisa menyelesaikan masalah itu. Dimana mendapat info tentang kondisi mereka? Semua informasi itu juga dari teman teman media. Karena dengan bagaimanapun juga Blue Bird juga tetap harus ada. ‘’ Ke  kedepanya Blue Bird harus  tetap peduli dan bisa berbagi,’’ katanya.

Kepedulian terhadap pendidikan ini adalah sangat tepat dilakukan oleh Blue Bird pada  Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada 2 Mei. Tentu peringatan Hari Pendidikan Nasional ini dilakukan beragam setiap sekolah maupun instansi pemerintah. Seperti dilakukan para pegiat literasi dengan membawa buku-buku dalam mobil angkutan kota (angkot), bemo, gubuk, hingga motor jualan cireng menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarat , Selasa (2/5).

Sayangnya, ketimpangan pendidikan di tanah air selalu terkuak saat memperingati Hari Pendidikan Nasional. Tengok saja potret pendidikan di Kabupaten Buleleng, Bali. Meski, bergelimang dolar karena turis yang terbius dengan wisatanya, ternyata masih ada anak didik yang harus berjuang dengan maut demi untuk bisa bersekolah.

Padahal Kabupaten Buleleng menjadi salah satu daerah berjulukan kota pendidikan. Cukup miris jika melihat sejak tahun 1984 siswa di SDN 5 Ringdikit di Buleleng, untuk ke sekolah harus melewati derasnya arus sungai selebar 30 meter.

Potong Tumpeng HUT Blue Bird

Lain lagi anak sekolah di Desa Trunyan, Bangli. Bagi Blue Bird, kata Panca kepedulian terhadap dunia pendidikan akan tetap menjadi prioritas di masa masa mendatang. Untuk tahun ini Blue Bird membantu seorang siswi Nyoman Kariasih (18) asal Desa Trunyan harus melintasi hutan perbukitan menuju tempatnya bersekolah di SMK Toya Anyar Kubu Karangasem.

Hebatnya putri ketiga dari pasangan I Ketut Sirat (alm) dan Ni Ketut Citra (60), tidak pernah berkeluh soal kemiskinan keluargnya. Demi mewujudkan impiannya untuk melanjutkan pendidikan dia harus berjalan kaki sepanjang 30 kilometer pp dari sekolah ke rumahnya.

“Terkadang saat hujan, saya harus terlambat ke sekolah. Saya tidak mau jadi orang bodoh, saya harus tetap sekolah,” kata Kariasih, Selasa (2/5) kepada wartawan.

Semangat Kariasih, mungkin satu dari ratusan siswa yang bernasib sama di tanah air ini. Demi bersekolah harus menempuh perjalanan hampir 3 jam.

“Kalau ke sekolah bangun pagi jam 4. Berangkat sebelum setengah 5. Pulang sekolah sambil buat PR juga jualan jajan gorengan,” akunya.

Kini kendala untuk membayar sekolah sudah tidak lagi jadi beban Kariasih. Itu setelah pihak Yayasan bersama PT. Blue Bird Grup, melihat kegigihannya dan memberikan beasiswa.

Bahkan di hari ulang tahun ke 45 perusahaan armada Taxi ini mengundangnya secara khusus untuk diberikan hadiah berupa Laptop.

“Ini bagian dari tali kasih kami. Semangat adik kita ini patut kita jadikan contoh. Semangatnya mengejar impian ditengah kemiskinan keluarga, dia berjuang untuk harus sekolah. Inilah pentingnya untuk berbagi dan saling membantu, tidak perlu kaya untuk berbagi demi membantu masyarakat,” ungkap General Manager BBG Area Bali-Lombok Putu Gede Panca Wiadnyana.

Pada kesempatan ini santunan juga diberikan kepada Gusti Ketut Arya Subakti (9) siswa kelas 2 SD di Dusun Ideran, Desa Kayuputih, Kecamatan Sukasada, Buleleng di Bali.

Bocah pria ini seperti yang pernah ditulis Metrobali.com, tanpa memiliki tangan kanan dan kedua kaki. Bakatnya sebagai pelukis ciliki membuat PT.Blue Bird Grub di Bali merasa terpanggil untuk memberikan beasiswa sekolah serta alat lukis lengkap. Bahkan keinginan bocah ini memiliki kursi roda remote juga bakal dipenuhi. SUT-MB