Nengah Tamba 1

Denpasar (Metrobali.com) –

Wajah Pantai Kuta selama sepekan terakhir, cukup menyedihkan. Pantai pasir putih yang biasanya elok itu, justru berubah menjadi ‘tempat pembuangan akhir’. Itu terjadi karena sampah kiriman dari berbagai daerah di Pulau Dewata, justru ‘berlabuh’ di pantai tersohor di Bali itu.

Pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya, Pantai Kuta memang menjadi titik berkumpulnya sampah kiriman. Hal itu disebabkan posisi Pantai Kuta yang persis berada di pangkal teluk. Saat musim angin barat, di mana angin berembus ke arah Pantai Kuta, kotoran dan sampah kiriman sebagian besar terseret gelombang laut menuju pantai ini.

Bahkan sebelum kondisi puncak Pantai Kuta dijejali sampah, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Badung sudah mengangkut lebih dari 150 ton sampah dari Pantai Kuta, pekan lalu. Sampah-sampah kiriman tersebut masih didominasi sampah plastik dan ranting-ranting pohon.

Banyak kalangan justru menyalahkan Pemkab Badung, karena dinilai tidak becus menangani sampah di Pantai Kuta. Apalagi, tumpukan sampah tersebut juga terjadi pada malam pergantian tahun hingga hari pertama di tahun 2015. Ini bahkan menjadi pemandangan buruk, ketika banyak wisatawan justru menikmati matahari pagi perdana di 2015.

Namun, pendapat berbeda justru dilontarkan anggota DPRD Provinsi Bali Nengah Tamba, di Denpasar, Jumat (2/1). Ia berpandangan, sampah yang berjejalan di Pantai Kuta sesungguhnya bukan semata-mata menjadi tanggungjawab Pemkab Badung dalam membersihkannya.

“Soal sampah, jangan salahkan Pemkab Badung. Begitu juga dalam membersihkannya, jangan hanya bebankan Pemkab Badung. Semua harus ikut bertanggungjawab,” tegas Tamba, yang juga Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bali.

Ia pun mengajak semua pihak, untuk bersama-sama menggalang gerakan bersih-bersih pantai. “Sampah di pantai  menjadi tanggung jawab bersama. Ayo bikin gerakan,” ujar politisi Partai Demokrat itu.

Selain Pemkab Badung dan masyarakat, menurut dia, gerakan bersih pantai ini mestinya juga digalakkan oleh seluruh hotel, restoran, biro perjalanan wisata. “Kirim staf masing-masing 10 orang, lengkap peralatan. Satu hari saja gerakan ini dilakukan, pantai pasti bersih bersih,” tutur Tamba.

Gerakan ini, imbuhnya, harus dilakukan bersamaan untuk membersihkan pantai-pantai yang dikotori sampah. “Ayo, yang di Nusa Dua silakan buat gerakan di Nusa Dua, yang di Kuta bersihkan Pantai Kuta, yang di Sanur bersihkan Pantai Sanur. Begitu juga di pantai-pantai lainnya,” ajak Tamba. SON-MB