Para pengunjuk rasa berpawai melewati Kedutaan Besar AS di Port au Prince, Haiti, 29 Juli 2019. (VOA/S. Lemaire)

Haiti sedang bersiap-siap menghadapi protes massal pada hari ini, Jumat (20/9), setelah kelompok-kelompok oposisi menerbitkan pernyataan yang meminta warga untuk turun ke jalan pada 20 September menuntut penggulingan Presiden Jovenel Moise.

Protes yang direncanakan itu bertepatan dengan ulang tahun pahlawan nasional Jean Jacques Dessalines. Dessalines, mantan budak dan jenderal perang revolusioner yang dihormati, mengumumkan kemerdekaan negara itu dari Perancis pada 1804. Bagi banyak warga Haiti, ia melambangkan puncak kepemimpinan yang baik.

Termasuk dalam tuntutan oposisi itu adalah pembentukan pemerintahan transisi, semua yang terlibat dalam skandal korupsi PetroCaribe diadili, pejabat publik yang dituduh korupsi dituntut, dan Konferensi Kedaulatan Nasional diselenggarakan untuk membahas kerangka kerja bagi pemerintahan baru.

“Tujuan kami adalah membangun landasan yang baik untuk membangun struktur baru yang akan menguntungkan setiap lapisan masyarakat Haiti,” kata Andre Michel, juru bicara kelompok oposisi Secteur Democratique et Populaire.

Kelangkaan bensin yang parah telah melumpuhkan seluruh negeri. Warga yang mengandalkan bensin untuk transportasi, listrik, perdagangan, dan kegiatan sehari-hari penting lainnya mengantre dan menunggu berjam-jam untuk membeli bensin dalam jumlah terbatas. Rekaman video ponsel menunjukkan sekelompok besar orang, masing-masing membawa wadah bensin plastik kuning berkelahi setelah ada yang memotong antrean panjang di Port-au-Prince.[my/pp] (VOA)