Gub dan Wagub Bali beserta ibu dalam acara dharma shanti Hari Raya Nyepi

Denpasar (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengajak masyarakat untuk mempererat tali persaudaraan dan semangat kebersamaan untuk menghadapi tantangan dan permasalahan kemasyarakatan yang makin kompleks. Berbagai tantangan tersebut hendaknya disikapi dengan bijak dan proporsional agar tak menimbulkan masalah sosial. Harapan itu disampaikannya pada acara Dharma Santhi Perayaan Nyepi Tahun Caka 1937 yang berlangsung di Gedung Kertha Sabha, Sabtu (4/4).

Lebih jauh Pastika mengingatkan agar masyarakat tak mudah terpancing oleh isu yang menyesatkan serta dapat memecah belah kerukunan yang telah terbina. Dia menilai Dharma Santhi merupakan momentum silaturahmi dan mempererat semangat persaudaraan dan kebersamaaan di intern umat Hindu atau antara umat Hindu dengan umat beragama lainnya. Semangat persaudaraan ini diyakini akan menciptakan suasana sejuk, damai, rukun dan tentram bagi seluruh komponen umat beragama di Bali. Terlebih, Bali merupakan daerah dengan penduduk sangat heterogen. Umat Hindu, tambah Pastika, telah menyatu dengan umat lainnya dalam tatanan sosial yang harmonis. “Ritual keagamaan  berjalan penuh toleransi, berbagai hari suci umat berbeda yang berlangsung secara bersamaan dapat dijalankan dengan damai,” paparnya. Dia berharap suasana harmonis ini dapat terus terbina dan ditingkatkan untuk mewujudkan Bali yang dabdab dan tis. Gubernur juga meminta para pemuka agama, pemuka adat, pemuka masyarakat dan unsur pemerintah agar senantiasa membimbing dan menuntun masyarakat untuk meningkatkan sikap toleransi, kerjasama, saling menghargai dan mengasihi.

Dalam kesempatan itu, Pastika juga menyinggung perayaan Nyepi yang telah mendapat pengakuan dunia dan menjadi identitas releguis-kultural masyarakat Bali. Untuk itu, dia mengajak umat Hindu di Bali lebih disiplin dalam melaksanakan catur berata penyepian. Ajaran dharma memberi petunjuk pada umat Hindu agar mengkaji dan menghayati perjalanan hidup masing-masing, baik pada masa lalu, masa kini dan memikirkan perjalanan hidup yang akan datang saat perayaan Nyepi.

Sementara itu, Ketua PHDI Bali I Gusti Ngurah Sudiana mengharapkan agar Dharma Santhi Nyepi dapat dibudayakan hingga ke tingkat keluarga. “Akan sangat positif bila Dharma Santhi juga dilakukan di intern keluarga. Karena intinya kan saling memaafkan, saya yakin kehidupan keluarga akan jadi harmonis,”imbuhnya.  Sudiana juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Bali karena pelaksanaan Nyepi tahun ini berjalan cukup baik.

Dharma Santhi juga dihadiri oleh Wagub Ketut Sudikerta, Kapolda Bali Inspektur Jenderal Ronny Frengky Sompie, Sekda Provinsi Bali Cokorda Ngurah Pemayun dan Pimpinan SKPD Pemprov Bali. Selain itu, kegiatan ini juga diikuti 550 undangan dari berbagai unsur antar lain para Sulinggih, Pemangku Pura Kahyangan Jagat, Lembaga Adat dan Keagamaan, Bupati/Walikota se-Bali, FKUB dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah. Dharma Santhi diisi dengan pembacaan sloka dan dharma wecana oleh Ida Rsi Agung Wayabya Suprabu Sogata Karang. AD-MB